Seperti yang saya tulis kemari, Yakin, Garuda Indonesia Mencengkram Harimau Malaya; lihat disini, ahirnya terbukti dilapangan. Bahkan bukan hanya mencengkram, tapi Tim asuhan Mr STY ini mampu mematikan Harimau Malaya.
Hanya saja Mister dari korea ini bikin jantung saya berdebar kencang saat melihat daftar pemain yang diturunkan. Dengan materi dan formasi itu, saya menduga Garuda akan bertahan total memakai jurus parkir bus seperti halnya melawan pasukan si Golok Setan, untung saya tidak punya penyakit Jantung.
Barangkali itu pula yang diperkirakan Hariamau Malaya hingga diawal babak pertama, langsung menggebrak melalui serangan beruntun, ini bisa difahami karena Malaysia harus menang jika ingin melaju ke semi final , sementara Garuda hanya butuh seri. Tapi perkiraan itu ternyata ambyar, dilapangan dua tim saling serang.
Masuknya bola ke gawang Nadeo Argawinata hasil tendangan Kogileswaran pada menit 13 hingga Indonesia ketinggalan 1-0, menurut saya itu hanya kecelakaan akibat buangan bola Irfan Jaya yang tidak akurat. Tim manapun atau siapapun yang mendapat bola seperti itu, akan mudah melesakkan bola ke dalam gawang.
Beruntung, tim yang sudah di asuh dan di asah coach Mister STY dengan mental baja ini ahirnya bisa membalas serangan siang malam tanpa henti, hasilnya si kancil Irfan Jaya bisa menceploskan bola dan membuat melongo kiper Harimau Malaya pada menit 32, kedudukan imbang 1-1.
Dengan kedudukan imbang ini, bukan hanya teknik yang bermain, tetapi mental cukup menentukan. Saat Indonesia ketinggalan 1-0, Indonesia menang mental, tak sedikitpun terpengaruh, bahkan serangan justru makin terorganisir, hasilnya ya harapan hariamau malaya jadi ambyar setelah ada gol balasan,
Selanjutnya Asnawi dkk, membobardir pertahanan Malaysia, lagi lagi si kacil yang lincah memperdaya penjaga gawang senior Malaysia Khairul Fahmi. Kedudukan berubah menjadi berbalik, 2-1 untuk Garuda. Mental Harimau Malaya mulai ambruk, sementara Garuda Indonesia tambah pede.
Giliran si pelempar jauh Pratama Arhan, pada menit 52 memperagakan tendangan indah, Khairul Fahmi yang selalu jadi momok bagi Indonesia, kali ini tak berdaya, tidak bisa menjangkau tendangan Pratama, bola bersarang di tiang jauh, Indonesia unggul 3-1.
Sebagai gol penutup, si bule kasep ganteng yang main di Inggris Elkan Bagot menanduk bola dengan manis di penghujung menit ahir (82) tak bisa dihalangi Dion Cool yang juga main di Eropa, tandukan Elkan adalah petaka bagi Malaysia, kedudukan 4-1 sudah cukup untuk memulangkan pasukan Panglima Cheng Hoe.
Hal lain yang ingin saya katakan untuk Mister STY, anda sudah memuaskan saya, seperti istri saya yang sering memuaskan saya, anda telah mengantarkan Garuda Indonesia mencengkram, membuat kocar kacir bahkan membunuh Harimau Malaya. Anda juga telah membuat Garuda hidup lebih hidup.