Suasana Munsalub JCC 2017 ini memang nampak jauh beda dengan pelaksnaan Munas/Munaslub sebelumnya. Suasana ketegangan diantara para peserta maupun para penggembira, kini tak tampak sama sekali. Meskipun ruangan perhelatan Munaslub tetap dijaga, selain peserta tidak diperbolehkan masuk, namun suasana begitu cair dan santai.
Diluar ruangan, para kader Golkar yang tidak menjadi peserta, bergerombol dan ngobrol dan lalu lalang tanpa beban, diantanya juga ada yang santai, ngopi bareng di caffe yang ada dekat pintu masuk JCC, sesekali juga kelihatan peserta Munaslub ikut nimbrung, ngopi bareng dengan rombongan atau koleganya sesama kader Golkar yang datang dari seluruh Indonesia.
Bukan hanya itu, banyak kader Golkar yang memanfaatkan momen ini untuk berfoto ria dengan para petinggi Golkar atau minimal dengan tokoh Idolanya. Saya berkesempatan untuk foto bareng bang Akbar Tanjung. Saya pilih bang Akbar bukan semata mata beliau adalah tokoh Idola, tetapi karena memang bang Akbar Tanjung sering datang ke Cilegon baik kapasitanya sebagai Tokoh Golkar yang sering di undang menjadi Narasumber saat DPD Golkar Cilegon mengadakan acara tertentu maupun sebagai tokoh nasional yang punya hubungan emosional dengan keluarga besar Alm H.Tb. A'at Syafaat, mantan Walikota dan Ketua DPD Golkar Cilegon.
Berkesempatan juga ngobrol dan berfoto ria dengan tokoh muda Golkar asal Banten yang sedang naik daun, bahkan disebut juga oleh Airlangga Hartarto sebagai tokoh dibelakang layar suksesnya penyelenggaraan Munaslub yakni Ace Hasan S. Ada pertimbangan husus kenapa saya tertarik ngobrol dan diabadikan dengan foto, tak lain karena saya punya hubungan emosional dengan Ace Hasan S yakni sama sama "Wong Banten" dan sering berkomunikasi melalui media social, orangnya tidak sombong, selalu menjawab ketika ada komentar tentang apa yang ia tulis dan ungkapkan dalam media social baik masalah kepartaian maupun misi pribadinya. Jujur saya berharap Ace Hasan menjadi tokoh nasional representasi dari orang Banten yang ada di DPP Golkar dan DPR-RI.
Tak lupa juga saya minta Nurul Arifin untuk mau saya ajak selfi. Kalau yang ini pertimbangannya sederhana, meskipun karir politik Nurul sudah tidak moncer lagi, tapi kecantikannya tetap saja moncer dibanding yang tidak moncer, itu saja.
Suasana guyub juga saat di langsungkan Agenda Pemandangan Umum dari seluruh DPD Provinsi, Dari pagi hingga malam hari, satu persatu DPD Provinsi didampingi DPD Kabupaten/Kota-nya serta Organisasi Sayap dan Organisasi mendirikan dan yang didirikan seperti KPPG, AMPG, SOKSI, KOSGORO, MKGR, AMPI, Al-hidayah. SATKAR ULAMA maju ke depan podium menyampaikan Pemandangan Umum baik yang berkaitan dengan kedudukan Airlangga Hartarto pasca ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar dalam Rapat Pleno DPP, maupun beberapa hal penting terkait dengan Partai Golkar.
Dalam Pemandangan Umum itu, semua menyampaikan bahwa Airlangga Harto disepakati untuk ditetapkan dalam Munaslub ini sebagai Ketua Umum Golkar sebagaimana diputuskan dalam Rapat Pleno DPP Golkar. Adapun periodesasi, ada yang sebagian kecil mengusulkan untuk 1 periode kepemimpinan, tetapi sebagian besar mengusulkan agar periodesasi hanya meneruskan sisa yakni hanya sampai 2019 ( periode 2014-2019) .
Setelah semua menyampaikan Pemandangan Umum dan ada Jawaban dari DPP, Sidang di tunda untuk dilanjutkan esok hari dengan agenda Pemilihan atau lebih tepat disebut Penetapan Ketua Umum Golkar hasil Munaslub. Dedy Mulyadi, yang didapuk memimpin Sidang, dengan gaya kocaknya menawarkan apakah disetujui Airlangga Hartarto ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar.
"Setuju............", sahut peserta riuh diiringi tepuk tangan bergemuruh sambil berdiri.
"Tok Tok tok", palu sidang dipukul Dedy diiringi juga suara tok tok tok dari mulut Dedy. Dedy pun besemangat.
"Berhubung ini kebahagiaan kita bersama, bagaiman kalau sekali lagi saya tawarkan, Apakah Airlangga Hartarto disetujui untuk ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar, dan periodenya sampai 2019?", tiba tiba Dedy mengulangi pertanyaan.