Selamat malam para pepunden Kompasiana.
Sudah sami sami panjenengan semua ketahui, hiruk pikuk Pilkada serentak sudah selesai dengan catatan ada yang selesai sampai disini, berhenti hanya satu putaran, ada juga yang terus berlanjut ke putaran dua.
Salah satu Pilkada yang terus berlanjut ke putaran kedua adalah Pilkada DKI yang akan mempertemukan dua paslon yang bertahan yakni Ahok-Jarot dan Anis Sandi.
Di Kompasiana ini berjibun tulisan yang mengulas tentang kemungkinan kemungkinan siapa yang akan menang berdasarkan Analisa yang objektif –setidaknya menurut saya --, ada juga yang menulis dan mendukung salah satu pasangan baik Ahok-Jarot maupun Anis-Sandi. Bahkan tak jarang terjadi ontar-ontaran yang lepas dari etika, cenderung saling caci dan memaki baik terhadap si penulis maupun terhadap paslon yang tidak didukungnya, utamanya di kolom komentar.
Saya mencoba tidak akan masuk ke ranah itu, saya hanya ingin mengabarkan tentang kecenderungan perolehan suara masing masing calon dengan dasar perhitungan prosentase perolehan suara partai koalisi yang mendukung paslon dalam pileg 2014 kemudian dibandingkan dengan perolehan prosentase perolehan masing masing paslon yang didukung oleh koalisi partai pada Pilkada 2017 ini.
Setelah saya utak atik, ternyata Suara Koalisi Partai pengusung Ahok – Jarot Turun, Agus-Silvi Turun dan Anis-Sandi justru naik. Lha kok bisa, ya ini alasannya.
Kalaulah patokannya perolehan suara parpol hasil pileg 2014, saat itu jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih dengan suara yang sah sebanyak 4.434.235, maka yang paling optimis untuk memenangkan Pilgub DKI ini adalah pasangan Ahok-Jarot karena sudah mendapat dukungan dari 4 Partai Politik yang berkoalisi yakni Nasdem, Golkar, PDIP dan Hanura yang memperoleh jumlah suara sebesar 2.171.187 suara.
Urutan kedua adalah koaliasi Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN yang mengusung pasangan Agus-Silvi yang didukung. Adapun total jumlah dari ke empat partai itu perolehan suaranya pada pileg 2014 yaitu 1.246.096 suara.
Sedangkan urutan ketiga yaitu koalis Parpol yakni Gerindra dan PKS yang mengusung paslon Anis-Sandi, karena hanya didukung oleh 2 Parpol, perolehan jumlah total suara pileg 2014 hanya sebesar 1.016.958 suara.
Dengan demikian, jika diprosentasekan maka terdapat angka yang jelas yakni Koalisi Parpol yang mendukung Ahok-Jarot memperoleh 48,96% suara, parpol pendukung Agus-Silvi 28% suara dan Anis-Sandi 22,93% suara.
Sungguhpun demikian, nampaknya perolehan suara Pilgub DKI 2017 ini, ternyata tidak berbanding lurus dengan hasil perolehan Pileg 2014 lalu. Ya inilah politik, meski secara teoritis harusnya Ahok Jarot punya kans untuk menang satu putaran, kenyataan di lapangan tidaklah demikian.