Lihat ke Halaman Asli

KANG NASIR

TERVERIFIKASI

petualang

Nikmatnya Lontong Orari dan Soto Bang Amat Banjarmasin

Diperbarui: 3 Januari 2017   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lontong Orari

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, begitulah pepatah Indonesia yang entah mulai kapan di populerkan. Pepatah itu menggambarkan tentang adanya perbedaan dari sendi sendi kehidupan ummat manusia, termasuk didalamnya adalah soal kuliner, masing masing daerah pasti punya has tersendiri.

Bagi para pecinta kuliner, dimanapun menapakkan kaki, bisa dipastikan akan mencari kuliner yang has ketika berkunjung ke suatu tempat. Bahkan tak jarang, jika kebetulan sedang betamu ke daerah orang, si empunya tuan rumah  akan membawa ke suatu tempat kuliner yang has dengan embel embel tempatnya yang top markotop, baik dari sisi tempat maupun cita rasa.

Ketika kami, rombongan KONI Banten bertamu ke KONI Kalimantan Selatan, si empunya tuan rumah,  personil dari KONI Kalimantan Selatan Pak Hadimi, Kabid Umum dan Pak  Mursid Arfan, Biro Humas KONI Kalsel,, mengajak kami untuk mencicipi kuliner has Banjarmasin yang terkenal se antero Kalimantan Selatan, yakni Lontong dan Soto Banjar.

Perkara lontong, nampaknya memang sudah mandarah daging bagi masyarakat Banjar, banyak jenis makanan yang bahan bakunya adalah lontong. Dua hari kami di Banjarmasin, perut isinya lontong melulu, demikian halnya dengan dua Jenis makanan yang saya sebut diatas, dua duanya tetap menggunakan lontong sebagai bahan bakunya.

Jika para pemirsa, handai taulan berkesempatan mengunjungi Banjarmasin, jangan lupa untuk melahap dua makanan itu, adapun tempat yang bisa saya rekomendasikan (setelah kami dibawa oleh KONI Kalsel) yakni;

Lontong Orari .

Sebetulnya, lontong orari ini tidak ada bedanya dengan lontong yang dijual pada umumnya, di jawa orang lebih mengenal lontong sayur. Namun Lontong Orari menjadi terkenal lantaran memang punya cita rasa tersendiri. Tekstur lontongnya, alamaaak, baru pertama kali saya menemukan lontong yang seperti ini, bentuknya segitiga, pertama kali melihat, saya tidak tertarik, apalagi satu piring isinya dua lontong, rasanya sudah kenyang duluan,  tapi saat lontong sampai dilidah,  terasa empuk dan nikmat, tak terasa dua lontong jumbo itu hilang tanpa bekas.

Kenikmatan lontong orari ini, terletak pada kuah santannya dengan bumbunya yang has, “bumbunya memang lain dari yang lain, walaupun sayurnya sama, yakni nangka muda ”, kata Pak Hadimi, Kabid Umum KONI Kalsel. Disamping itu, lauknya ada yang beda dengan lontong sayur pada umumnya, disini hasnya adalah ikan Haruan (Ikan gabus).

Menunggu Hidangan Lontong Orari

Untuk yang tidak suka ikan haruan, bisa pesan hanya dengan ayam atau telor saja. Ikan haruan memang banyak di konsumsi masyarakat Banjarmasin mengingat kota ini dikelililngi rawa rawa yang banyak ikan haruannya.

Adapun nama Lontong Orari, sejatinya karena factor kesejarahan saja. Menurut penuturan Pak Hadimi, tempat ini dulunya adalah langganan dari komunitas breaker yang tergabung dalam ORARI pada era delapan puluhan, biasanya orang orang orari selalu pesan lontong sekaligus nongkrong nongkrong  di tempat ini. Oleh pemilik sekalian dijadikan brand hingga kini.

Rumah makan Lontong orari terletak di Jalan Seberang Mesjid di dekat Pasar Lama, tepatnya di Jalan Simpang Sungai Mesa (Kabel) nomor 12 RT 18, Kelurahan Seberang Masjid, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Sayang tempatnya ada di jalan yang sempit, jika dalam kondisi ramai, agak susuh mencari parkir mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline