Lihat ke Halaman Asli

KANG NASIR

TERVERIFIKASI

petualang

Ratiah, Atelit Layar Banten, Peraih Medali Emas PON XIX Jabar [1] ''Anak Menjadi Motivasi Utama Meraih Prestasi''

Diperbarui: 4 Oktober 2016   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelaran PON XIX di Jawa barat usai sudah, 34 koningen yang mewakili seluruh propinsi se Indonesia telah kembali ke daerah masing masing. Berbagai kesan telah ditinggalkan di tanah Legenda. perasaan kecewa, was-was, dan kebahagian menyelimuti seluruh atelit dan official yang terlibat dalam hingar bingar pelaksanaan PON yang pelaksanaannya  tersebar di 15 Kabupaten/Kota se Jawa Barat ini.

Diantara sekian ribu atelit yang larut  dan membawa pulang perasaan ‘’bahagia dan bangga’’ adalah Ratiah. Ya…Ratiah, menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Banten, Propinsi yang lahir pada 4 Oktober tahun 2000 lalu, atau dengan kata lain, 4 Oktober 2016 ini, Banten akan berulang tahun untuk batas usia remaja yakni enam belas tahun.

Ratiah berhasil membuktikan kepada Indonesia, bahwa ia adalah ‘’Jawara’’ dari Banten yang mampu melibas lawan lawannya di tengah laut Balongan Indramayu.. Medali emas berhasil ia genggam setelah dinyatakan sebagai Juara dalam  dalam Cabang Layar di arena PON XIX Jabar tahun ini untuk kelas RS one puteri.

ratiah-bu-rumiah-57ef7dfb9893737b12dd51f6.jpg

‘’Sangat pantas Ratiah menggondol emas, karena perjuangannya sungguh luar biasa’’, demikian kata Hendra Golun, pelatih phisik yang menangani Ratiah dalam setiap latihan di pantai Bandulu Anyar sebelum berangkat ke PON.

 Pak Hendra inilah yang selalu mendampingi saya sebagai Tim Monitoring KONI Banten yang ditugaskan untuk memonitor  Cabang Layar dan Badminton selama pelaksanaan PON.

Perjuangan Ratiah sebelum berangkat ke PON, ia tunjukkan dengan keseriusannya dalam latihan phisik maupun teknik, bahkan seperti dituturkan Pak Hendra, Anaknya yang baru berusia 2 tahun selalu ia bawa saat latihan.

‘’Pernah juga anaknya nangis ngga mau ditinggal latihan, ahirnya Ratiah latihan sambil menggendong anak’’, demikian kata Pak Hendra.

Adapun bagaimana perjuangan sesungguhnya di arena PON ini, saya dan Pak Hendrapun langsung menyaksikan dan selalu memberikan motivasi kepada Ratiah dan semua atelit Layar Banten, baik sebelum turun maupun setelah menyelesaikan race pertandingan yang berlangsung selama empat hari.

Menurut Ratiah, pendorong utama dari semangat untuk meraih perestasi adalah anak semata wayang yang masih kecil, umur 2 tahun. Makanya dengan segala resiko, ia rela meninggalkan anak di rumah bersama suaminya. 

'' Kalau kebetulan lagi kangen, saya selalu bilang pada anak melalui telpon ayahnya,  mama lagi cari uang''.  kata Ratiah disela sela obrolan sambil menunggu pertandingan dimulai. 

gaya-ratiah-57ef7e750d9773d63140b48f.jpg

Perjalanan Ratiah Menuju Emas.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline