Lihat ke Halaman Asli

KANG NASIR

TERVERIFIKASI

petualang

[Catatan dari Rapat Anggota KONI Pusat] Menpora Tak Hadir, Menteri Yuddy Chrisnandi di Apresiasi

Diperbarui: 10 Maret 2016   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana Rapat Anggota KONI Pusat Tahun 2016"][/caption]Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 6-8 Maret 2016, dilaksanakan perhelatan Rapat Anggota KONI Pusat 2016 bertempat di Gedung Serbaguna Senayan. Perhelatan akbar ini dihadiri seluruh Pengurus KONI Provinsi se Indonesia dan Pengurus Pusat/Besar Cabang Olah Raga. Tentu saja, saya sebagai Kabid Organisasi KONI Banten hadir di perhelatan ini bersama dengan Ketua Umum KONI Banten Brigjend Pol. (Purn) Hj. Rumiyah Kartoredjo dan Sekum KONI Banten Drs. Engkos Kosasih.

[caption caption="ketua Umum KONI Banten Brigjend. Pol.Purn. Hj. Rumiyah Kartoredjo, Kang Nasir dan Sekum KONI Banten Drs Engkos Kosasih."]

[/caption]

Berikut beberapa catatan terkait Pelaksanaan Rapat Anggota KONI 2016

Rapat Anggota merupakan salah satu forum tertinggi di KONI untuk mengesahkan program kerja tahunan dan penilaian Pelakasnaan Program Kerja tahun sebelumnya serta hal hal lain yang dianggap perlu.

Sayangnya, Menpora Imam Nahrawi tak hadir dalam acara itu. Ketidak hadiran Menpora dalam perhelatan yang dilaksanakan KONI, bukan hal yang aneh. Sudah terlalu biasa, sudah menjadi langganan bagi Menpora untuk hanya mewakilkan kepada deputynya jika di undang KONI dengan alasan ada kegiatan lain yang tidak  bisa ditinggal, siapa lagi kalau bukan Joko Pekik sebagai pejabat negara yang diutus untuk mewakili Menpora dalam memberikan sambutan dan membuka acara.

Apresiasi dari peserta Rapat justru ditujukan kepada Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi.

[caption caption="Menteri PENPAN-RB Yuddy Chrisnandi Memberikan Arahan."]

[/caption]

Meski dalam kondisi sibuk, Pak Menteri bisa hadir dan memberikan Pengarahan. Menurutnya, birokratisasi dalam pembinaan atlet perlu dikurangi. Olahraga jangan sampai menambah birokrasi karena bisa menimbulkan hal yang kurang produktif. Di pemerintah saja birokrasi dipangkas.

Pernyataan ini jelas menyindir carut marutnya penanganan dan pembinaan Olah Raga di Indonesia yang ditangani beberapa kementrian, ada Pekan Olah Raga Pelajar yang ditangani Kementrian Pemuda dan Olah Raga, ada Olimpiade Olah Raga Siwa Nasional yang ditangani Kementian Pendidikan dll.

Dalam acara dialog, peserta Rapat minta agar ada perhatian husus dari negara terhadap atlit berprestasi yang sudah membawa nama baik Indonesia seperti penerimaan PNS.

Menteri Yuddy kemudian menjanjikan akan mengusulkan formasi khusus untuk atlet berprestasi dalam penerimaan pegawai negeri sipil (PNS). Pengisian formasi ini tentunya tetap mengacu pada Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 yaitu penerimaan PNS harus melalui seleksi dan batas usia maksimal 35 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline