Lihat ke Halaman Asli

Mochamad MiftahulUlum

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Penggelapan Dana Umroh Hingga Ratusan Juta Rupiah

Diperbarui: 26 November 2024   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : Pribadi)

Telah terjadi kasus penggelapan dana umrah yang melibatkan seorang pria berinisial AP (35thn), dan kasus ini telah memakan dua korban berinisial VG (35thn) dan AI (30thn). Kejadian bermula ketika kedua korban ini berkenalan dengan AP melalui sebuah komunitas. Pelaku, yang mengaku sebagai seorang budak korporat, kemudian berinteraksi lebih intens dengan kedua korban hingga akhirnya membawa mereka untuk mendaftar paket umrah yang ia tawarkan di sosial media.

Kronologi Penggelapan Dana

Pada awalnya, VG dan AI pertama kali mengenal AP melalui sebuah komunitas. Dalam komunitas tersebut, AP dikenal sebagai seorang yang tampaknya memiliki kehidupan yang mapan. Pelaku, yang dikenal dengan sikap ramah dan percaya diri, mulai memikat korban dengan cerita-cerita tentang kehidupannya sebagai budak korporat. Dalam percakapan tersebut, AP tampak memiliki banyak pengalaman dan koneksi, sehingga korban merasa nyaman dan mempercayai pelaku. Kepercayaan diri AP dalam berinteraksi dan bercerita tentang kehidupannya, membuat VG dan AI merasa nyaman dan mulai dekat dengannya.

Suatu hari, AP membuat sebuah story di Instagram yang menawarkan paket umrah dengan harga yang cukup menarik. Mencermati penawaran tersebut, kedua korban ini akhirnya tertarik untuk mendaftar paket umroh tersebut. Penawaran tersebut terlihat sangat menggiurkan, apalagi karena AP sudah dikenal di dalam komunitas, dan ia seolah tampak dapat dipercaya.

Setelah mempertimbangkan dengan matang, VG dan AI memutuskan untuk mendaftar paket umrah yang ditawarkan oleh Pelaku. VG sendiri mendaftarkan paket tersebut untuk dua orang yaitu untuk ibu nya dan juga dirinya, sedangkan AI sendiri mendaftarkan untuk empat orang yaitu untuk dirinya dan tiga saudaranya . Mereka pun sepakat untuk membayar biaya pendaftaran umrah secara mencicil dari bulan September hingga Februari. Dengan rasa optimis, kedua korban ini menyelesaikan pembayaran mereka dan menunggu kepastian mengenai keberangkatan umrah. Setelah seluruh biaya pendaftaran lunas, VG dan AI mulai bertanya mengenai kepastian tanggal keberangkatan. AP pun menjawab bahwa keberangkatan akan dilakukan pada bulan Maret. Namun, ketika waktu keberangkatan semakin dekat, VG dan AI mulai merasa khawatir karena tidak ada kabar lebih lanjut dari AP. Keputusan mereka untuk menunggu ternyata tidak membawa hasil yang diharapkan, karena hingga menjelang akhir maret, pelaku tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai keberangkatan umrah tersebut.

Pencarian Pelaku

Merasa curiga, VG dan AI mulai berinisiatif untuk menghubungi pelaku lagi kembali. Namun, pesan-pesan yang mereka kirimkan tidak mendapat balasan. Ketidakpastian ini memaksa mereka untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai keberangkatan umrah yang dijanjikan. Mereka akhirnya menghubungi agen perjalanan yang sebelumnya disebutkan oleh AP, dan sangat mengejutkan ketika agen tersebut menyatakan bahwa tidak ada pendaftaran atas nama pelaku yang terdaftar.

Menyadari bahwa mereka telah tertipu, kedua korban kemudian mencoba menghubungi pelaku AP sekali lagi. Namun, kali ini mereka mendapati bahwa nomor kontak mereka telah diblokir oleh pelaku. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa mereka telah menjadi korban penipuan. Tidak tinggal diam, VG dan AI memutuskan untuk mencari pelaku secara langsung dan mendatangi kediamannya.

(Sumber: Dokumentasi Korban)

Saat tiba di rumah pelaku, VG dan AI bertemu dengan orang tua AP yang sama sekali tidak mengetahui tentang tindakannya. Lebih buruk lagi, pihak keluarga pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan atau itikad baik untuk meminta maaf atas kejadian yang menimpa kedua korban. Hal ini tentu saja menambah kekecewaan korban, yang merasa telah dipermainkan oleh seseorang yang mereka percayai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline