Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Lahan Terbatas, Untag Surabaya Mengenalkan Budikdamber ke Warga Desa Sendangagung

Diperbarui: 13 Januari 2023   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa Untag Surabaya diselenggerakan di desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dengan didampingi oleh Reza Sarwo Widagdo, S.Tr.T., M.T. selaku dosen pembimbing lapangan. Ditinjau dari survey yang dilakukan, desa Sendangagung memiliki pemukiman yang padat dan minim lahan untuk dijadikan budidaya ikan. Hal tersebut menjadi ide inovasi bagi peserta KKN untuk mengatasi permasalahan yang ada di lapangan.

Mahasiswa KKN kelompok R-10 Untag Surabaya tahun 2023, Moch.Faries Firmansyah mengusulkan program kerja yang dinilai sebagai solusi tentang pemanfaatan lahan terbatas yaitu dengan mengenalkan budidaya ikan dalam ember (budikdamber). 

Budikdamber sendiri mengadopsi teknik budidaya sistem aquaponik, dimana teknik ini menggabungkan 2 komoditas sekaligus yaitu budidaya ikan dan sayuran dalam satu wadah. Teknik budidaya ini dikatakan sebagai solusi dari permasalahan keterbatasan lahan dan juga dapat memanfaatkan barang bekas rumah tangga, seperti tong atau ember.

Dokpri

Konsep budikdamber diharapkan membawa manfaat bagi warga desa Sendangagung terutama bagi warga yang ingin melakukan budidaya tetapi terhalang dengan lahan yang sempit. Sehingga dengan lahan yang sempit tersebut warga masih bisa melakukan kegiatan budidaya cukup dengan dengan ember. Adapun beberapa keunggulan dari budikdamber, yaitu:

  • Modal yang murah
  • Alat dan bahan yang mudah didapatkan
  • Pengontrolan yang mudah
  • Pemanenan ikan & sayuran berkelanjutan
  • Dapat menambah penghasilan atau bisa dikonsumsi sendiri sebagai  sumber protein hewani dan nabati untuk keluarga.

Pembuatan budikdamber diawali dengan menyiapkan ember 80 liter, solder, gelas plastik, arang, bibit lele, bibit atau batang kangkung, dan kran air. Kemudian lubangi tutup ember sebagai wadah gelas plastik sebanyak 8 lubang (sesuai kebutuhan) dan juga lubangi bagian bawah ember untuk kran air agar memudahkan saat menguras air. 

Selanjutnya isi gelas tersebut dengan arang 50% dari ukuran gelas dan masukkan batang kangkung 5 batang. Isi ember hingga menyentuh gelas plastik dan masukkan bibit lele ke dalam ember. 

Media budikdamber yang sudah jadi dipindahkan ke tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung. Selain mengenalkan budikdamber, kegiatan ini juga membekali warga tentang cara perawatan budikdamber dengan melampirkan poster agar warga lebih mudah membaca tentang budikdamber tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline