(Semarang 03/08/2021) -- Di tengah pandemi Covid -- 19 yang masih melanda Indonesia. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro masih tetap diselenggarakan dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Dikarenakan sedang masa pandemi, KKN diselenggarakan dengan beberapa penyesuaian, diantaranya lokasi KKN saat ini yang berlokasi di daerah domisili mahasiswa masing -- masing.
RW 03, Kel. Kaliwiru, Kec. Candisari menjadi salah satu tempat dilaksanakannya KKN. Moch. Nur Faisal yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik menjadi salah satu peserta KKN yang diterjunkan di daerah tersebut. Faisal mengusung program desain bilik sterlisasi dan pembuatan lubang resapan biopori.
Alasan diusungnya program pembuatan desain bilik sterlisasi di daerah tersebut dikarenakan melihat situasi pandemi Covid -- 19 sekarang yang sedang meningkat kembali kasusnya. Walaupun sudah adanya program vaksinasi tetapi para ahli tetap mewanti -- wanti masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Salah satu protokol kesehatan tersebut adalah menjaga kebersihan badan dan barang terutama yang sering tersentuh. Bilik Sterlisasi ini bertujuan untuk mempermudah pengaplikasian disinfektan untuk membersihkan badan terutama bagian yang sulit dijangkau oleh air dan sabun dan juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Disinfektan yang digunakan berupa disinfektan alami yang tidah berbahaya untuk pengguna bilik sterlisasi tersebut.
Kemudian alasan dibuatnya program pembuatan lubang resapan biopori adalah karena permasalahan banjir di Semarang yang masih terus muncul sampai sekarang, permasalahan banjir ini salah satu penyebabnya adalah kurangnya daerah resapan air yang memadai. Salah satu faktor dari kurangnya daerah resapan air sendiri adalah diubahnya tata guna lahan yang mulanya merupakan daerah resapan air menjadi daerah pemukiman. Oleh karena itu program pembuatan lubang resapan biopori ini adalah bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan contoh pada masyarakat di daerah tersebut mengenai pentingnya menjaga daerah resapan air dan menunjukan mudahnya pembuatan biopori yang selain dapat meningkatkan daerah resapan air, juga dapat dijadikan alternatif tempat pemanfaatan sampah organik yang dapat dijadikan kompos.
Penulis: Moch. Nur Faisal (Teknik Sipil, FT Undip 2017)
DPL: Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H