Malang (14/8/2021), Dewan Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang mengadakan diskusi terbuka secara virtual melalui platform Zoom Meeting dan live streaming YouTube. Kegiatan diskusi terbuka ini mengusung tema "TikTok CFD; Strategi Komunikasi New Media Berbasis Critical Thinking". Kegiatan ini merupakan salah satu dari serangkaian program pengabdian masyarakat (ABDIMAS).
Serangkaian program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan berangkat dari keresahan kelompok komunitas hobi dengan ditiadakannya CFD di kota Malang. Diskusi terbuka diselenggarakan sebagai penghubung aspirasi kelompok hobi tersebut mengenai CFD kota Malang kepada pihak yang berwenang. Dewan Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang sebagai mediator berusaha memberikan 'panggung' diskusi bagi kedua belah pihak yaitu pihak komunitas hobi dan pihak berwenang/stakeholder yang dalam hal ini merupakan Disbudpar.
Isu yang diangkat dalam diskusi terbuka ini yakni dari aspirasi peserta TikTok Competition. TikTok Competition diadakan sebagai wadah aspirasi dari masyarakat. Yang mana aspirasi tersebut dikumpulkan dari video tiktok yang dibuat oleh peserta kompetisi. TikTok Competition yang diadakan mulai tanggal 1 Juli -- 29 Juli 2021 berhasil menarik cukup banyak aspirasi dari masyarakat terkait CFD di kota Malang. Selain itu, TikTok Competition berbasis critical thinking ini juga sebagai wadah untuk mengkritisi pemerintah dalam keputusan kebijakannya atas penutupan CFD di kota Malang. TikTok menjadi pilihan sebagai media penyalur aspirasi mengingat TikTok menjadi salah satu platform hiburan yang cukup mendapat atensi lebih dari masyarakat sejak adanya pandemi. Sejak adanya pandemi sekitar awal tahun 2020, gawai menjadi dan internet menjadi salah satu 'soulmate' masyarakat di tengah adanya pembatasan baik fisik maupun sosial.
Dalam jalannya serangkaian program pengabdian masyarakat (ABDIMAS) ini berlangsung, Dewan Mahasiswa Fakultas Sastra juga turut membuat polling dari pengunjung CFD di kota Malang. Polling tersebut digunakan untuk melihat segmentasi usia pengunjung CFD dan kegiatan pengunjung tersebut saat datang ke CFD.
Diskusi terbuka ini dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan III Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag. M.Fil.I.. Dalam situasi pandemi seperti saat ini, DMF Sastra dituntut tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Dewan Mahasiswa. "DMF Sastra harus bisa memerankan fungsi legislatif dan yudikatif, dan diskusi terbuka ini termasuk koridor tugas dan tanggung jawab dari DMF Sastra" ungkap beliau dalam sambutan yang disampaikannya.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia ABDIMAS 2021, Moch Ekky Syahruhdin menyebutkan bahwa acara diskusi terbuka ini dihelat karena adanya keperluan untuk diskusi terbuka antara komunitas hobi dan Pemerintah Kota Malang. Tujuannya tidak lain dan tak bukan adalah untuk mencari solusi atas keresahan komunitas hobi dengan diadakannya CFD selama masa pandemi COVID-19 yang mana mereka tidak mempunyai tempat atau wadah berkumpul selama CFD ditiadakan.
Dalam diskusi terbuka kali ini terdapat empat orang narasumber, yakni Bapak Agung H Buana selaku Kasubid Ekonomi Kota Malang, Bapak Oka Djauhari selaku Ketua Dewan Juri Lomba, Bapak Richi Muammar A yang merupakan Visual Designer, Bapak Heppy Jundan D yang merupakan Media & Visual Communication Analyst, serta saudara Dedhi Lugita Hadi Wijaya selaku Ketum DMF Sastra yang turut menjadi moderator dalam diskusi terbuka ini.
Adanya CFD di kota Malang nyatanya memang cukup memberikan manfaat yang signifikan utamanya di bidang krusial seperti bidang ekonomi. CFD ini memiliki manfaat yang signifikan bagi para pelaku usaha kecil seperti PKL yang menjadikan CFD sebagai momen untuk berjualan. Yang mana seperti yang kita ketahui bersama, di CFD terdapat banyak pengunjung yang datang untuk hanya sekedar berkuliner, olahraga, maupun menyalurkan hobinya. Bapak Agung H Buana menambahkan n bahwa CFD mempunyai daya Tarik yang luar biasa dan kita semua harus pintar dalam memanfaatkannya sebagai panggung utama untuk berekspresi.