Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Asryl Aziz

Aparatur Sipil Negara

Puncak Rante Mario Mt. Latimojong 3.443 Mdpl - Day 1

Diperbarui: 6 Februari 2021   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sudah Lama Tak Bersua dengan gunung, sudah lama tak menghirup udara , sudah lama tak mendengar gemercik air yg mengalir, sudah lama tak mendengar kicau burung yang merdu, sudah lama tak merasakan dinginnya malam, sudah lama tidak bercengkrama dengan alam, sudah lama...

Empat tahun lalu,terakhir kali saya mendaki gunung Prau bisa dibilang bukan mendaki sih hanya hiking santai karena medan yang tidak terlalu berat dan hanya ditempuh dalam hitungan jam.

Kali ini entah kenapa saya merindukan kembali suasana itu, kembali tertantang untuk menggapai puncak , sudah saya azzamkan semenjak saya penempatan, Setidaknya saya pernah menancapkan kaki saya di puncak tertinggi Pulau Sulawesi Rante Mario Gn. Latimojong 3443 Mdpl. 

Selasa, 13 Agustus 2019

Teman teman sudah menghubungi saya," Siap Siap kami berangkat nanti malam dari makassar". Saya sudah prepare jauh jauh hari, mempersiapkan kembali perlengkapan dan peralatan hiking , masih tersisa beberapa , yang lain harus dibeli kembali. Carrier (Tas gunung), Sendal, Tenda, Sleeping Bag, Pisau Lipat, Matras, dan Peralatan Penting Lainnya, Semuanya sudah disiapkan oleh tim kami. Kali ini gue harusnya lebih prepare dari pendakian pendakian sebelumnya namun sayang, saya tidak punya banyak waktu untuk Latihan, malas sih sebenanrnya. haha, padahal seminggu sebelumnya sudah diberi tahu untuk olahraga sedikit, karena medan yang akan dihadapi sulit, tidak melalui jalur umum. 

Rabu, 14 Agustus 2019

Setelah lama menunggu tim dari makassar, akhirnya kami janjian untuk ketemu diparepare saja, karena ada dua teman yang mau dijemput disana sekalian saya juga membeli perlengkapan yang kurang. pukul 03.00 WITA kami semua sudah berkumpul didepan Indomaret Tugu Pramuka Parepare, istirahat sejenak, tanpa kenal lelah kami langsung menuju Enrekang. Kami sempat singgah sholat subuh di kabupaten sidrap, selepas sholat subuh kami menemui dua orang teman pendaki sedang berjalan dan menunggu tumpangan, tanpa basa basi kami menawarkan mereka untuk ikut bersama kami.

Memasuki kabupaten enrekang kami disambut oleh gerimis, singgah sejenak 15 menit sambil menunggu gerimis redah kami lanjutkan perjalanan langsung ke Desa Baraka.

Mumpung jalanan sepi dan masih pagi akhirnya kami sampai di pasar cakke pukul 08.00 WITA. Singgah sejenak kami berunding untuk membeli logistik yang akan kami bawa selama pendakian untuk 15 orang. Kelompok kami pecah menjadi dua, tiga orang singgah membeli logistik yang lainnya mempersiapakn diri menuju rumah salah satu kawan pendaki asli enrekang.

Saya kelompok yang berangkat duluan, sekitar 30 menit dari pasar cakke, Akhirnya kami sampai juga dirumah kawan , jalannya cukup bagus, biasanya pendaki menggunakan Jeep untuk sampai di basecamp pendakian, namun karena kami menggunakan motor jadi kami bisa singgah-singgah dimana saja.

Disambut sejuknya udara dan rintik hujan. Sembari packing ulang barang dan mempersiapkan bekal kami nantinya pada saat pendakian, kami pun disuguhi kopi panas khas enrekang, sungguh nikmat dengan suara lantunan musik dan lawakan khas orang bugis-makassar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline