Lihat ke Halaman Asli

Capres, Antara Kerja Nyata Vs Kerja Angan-angan: "Anti Black Campaign"

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mungkin hanya masyarakat kelas bawah yg sudah merasakan berobat gratis yg akan memilih siapa pemimpin sebenarnya.

Alhamdulillah kami sekeluarga, tetangga kami (yg bisa dikatakan kurang mampu,latar belakang pekerjaan buruh cuci-montir bengkel freelance otista-PKL-tukang ojek, yg tidak mengerti arti politik sesungguhnya), telah merasakan manfaat dari KJS (sekarang berkembang menjadi BPJS Kesehatan).

[Pengobatan Nenek]
Hampir 1 tahun yg lalu orangtua kami tercinta mengalami pelemahan pada jantungnya, dokter RS Persahabatan & PJT RSCM menyarankan untuk dilakukan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) yg seingat saya membutuhkan biaya diatas 50 juta, Walaupun saat itu nenek saya belum terdaftar KJS (masih dalam proses) tapi bisa mendapatkan pengobatan (igd, pra-operasi, operasi, & pasca operasi) dengan gratis hanya bermodalkan KTP DKI Jakarta (sesuai dengan kebijakan Pemprov DKI - Gubernur Jokowi yg menggratiskan biaya berobat untuk seluruh warga DKI yg memiliki KTP DKI).

[Pengobatan Mama & Adik]
Mama & adik saya menderita penyakit bawaan asma yg akut, bahkan paru2 mama dianjurkan oleh dokter untuk diangkat 1 karena ada jamur/bercak putih yang telah menjalar. Mama & adik perempuan saya yg berusia 13 tahun adalah "pelanggan" setia IGD & Klinik Asma-Paru RS Persahabatan, tiap kali asmanya kambuh langsung dibawa ke IGD, & gratis. Mama 2 minggu sekali berobat jalan, coba bayangkan berapa biaya yg harus dikeluarkan apabila tidak ada program KJS????

Insyaallah pengalaman ini bisa menjadi informasi kepada calon pemilih pemimpin negeri ini untuk memilih yg telah melakukan kerja nyata atau kerja angan2.
Daripada Black Campaign, lebih baik share pengalaman.

Mochammad Zahrias

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline