God's Crucible: Islam and the Making of Europe (570-1215) karya David Levering Lewis merupakan karya monumental yang menawarkan eksplorasi yang menarik dan bernuansa tentang pengaruh mendalam Islam terhadap perkembangan peradaban Eropa. Buku ini mencakup tujuh abad, dari kebangkitan Islam pada abad ke-7 hingga awal abad ke-13. Buku ini menyelidiki interaksi yang kompleks antara dua kekuatan budaya dan agama yang disajikan secara kronologis.
Tesis utama Lewis adalah bahwa pertemuan antara Islam dan Eropa bukan sekadar serangkaian konflik dan penaklukan, tetapi pertukaran yang dinamis dan beragam yang membentuk lanskap intelektual, politik, dan sosial kedua wilayah tersebut. Ia berpendapat bahwa kebangkitan intelektual Eropa, jaringan perdagangannya yang berkembang pesat, dan bahkan konsepsinya tentang dirinya sendiri sebagai peradaban yang berbeda semuanya dipengaruhi secara signifikan oleh interaksinya dengan masyarakat Islam. Dari sinilah Lewis telah menyajikan sejarah bukan hanyak untuk memahami sejarah dunia, tetapi menghadirkan sudut pandang baru mengenai benturan peradaban yang lebih segar.
Salah satu kekuatan dari buku ini adalah penelitiannya yang cermat dan penggunaan sumber-sumber primer yang ekstensif. Lewis memanfaatkan berbagai dokumen sejarah, termasuk teks-teks Arab, Persia, Latin, dan Yunani, untuk memberikan narasi yang kaya dan terperinci. Hal ini memungkinkannya untuk menawarkan pemahaman yang bernuansa tentang pertukaran budaya dan intelektual yang kompleks yang terjadi antara umat Muslim dan Eropa.
Buku ini dibagi menjadi enam belas bab, yang masing-masing membahas aspek berbeda dari hubungan antara Islam dan Eropa. Pemaparan historis paralelismenya lumayan dan komprehensif. Lewis memulai buku ini dengan latar belakang sosial dan politik dari persaingan Persia dan Romawi. Menariknya masing-masing peradaban ini dibahas secara detail baik secara intern maupun ekstern.
Kemudian muncul bangsa Arab (Saracen) yang dianggap terbelakang menjadi kekuatan baru setelah mendapat pencerahan dari tokoh Nabi Muhammad SAW yang direruskan oleh para khalifahnya. Di sini pengarang memberikan bahasan sendiri dalam babnya dengan "The Saracens are Coming" dengan lahir dan tumbuhnya Islam dengan kekuatan jihad. Dari sinilah embrio kebangkitan Islam pada abad ke-7 dan perluasannya yang cepat di seluruh Afrika Utara dan Semenanjung Iberia. Ia kemudian membahas pertukaran intelektual dan budaya yang terjadi antara umat Muslim dan Eropa pada abad ke-8 dan ke-9, dengan fokus pada transmisi pengetahuan dan pengembangan ide-ide ilmiah dan filosofis baru.
Dalam bab-bab selanjutnya, Lewis meneliti dampak Perang Salib terhadap hubungan antara Islam dan Eropa. Ia berpendapat bahwa meskipun Perang Salib sering digambarkan sebagai benturan peradaban, namun Perang Salib juga menyebabkan meningkatnya kontak dan pertukaran antara umat Muslim dan Eropa. Perang Salib juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi Eropa tentang Islam dan umat Muslim.
Lewis mengakhiri bukunya secara dramatis dengan mengisahkan kehancuran Islam di Eropa oleh fundamentalisme dan militansi kalangan Kristen. Namun kisah tersebut justru membawa bara pencerahan Eropa. Kita tahu bagaimana potret tumbuhnya dunia intelektual seperti dua filsuf besar akhir abad ke-13, yaitu Maimonides (filsuf Yahudi) dan Ibnu Rusyd (filsuf Muslim) yang pikiran-pikirannya terwariskan dalam sejarah perkembangan intelektual bangsa Eropa.
God's Crucible karya Lewis merupakan karya sejarah yang menantang banyak narasi tradisional tentang hubungan antara Islam dan Eropa. Buku ini wajib dibaca bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah Abad Pertengahan dan perkembangan peradaban Barat. Cakupan buku yang komprehensif, penelitian yang cermat, dan analisis yang mendalam menjadikannya kontribusi yang berharga bagi bidang studi Islam dan sejarah Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H