Dunia pesantren khususnya pada jenjang diniyah tentu kita mengenal salah satu kitab yang dikaji oleh santri yaitu Khulasoh Nurul Yaqin. Kitab ini berisi tentang sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Kitab ini dinamakan khulasoh yang artinya ringkasan yang maksudnya adalah ringkasan dari Kitab Nurul Yaqin karangan dari Syekh Muhammad Khudari Beik (1289 – 1345 H) dari Kairo Mesir. Sementara kitab Khulasoh Nurul Yaqin sendiri dikarang oleh Syekh Umar Abdul Jabbar dari Makkah al-Mukaromah Arab Saudi (1320-1391 H).
Dalam sejarah pendidikan islam khususnya dunia pesantren, Syekh Umar merupakan tokoh yang berjasa dalam menyusun kitab-kitab dan bahkan saat ini masih digunakan oleh santri.
Beliau dilahirkan di Makkah al-Mukaromah yang sekaligus tempat menimba ilmu. Pendidikan beliau ditangani oleh beberapa ulama di zamannya serta beberapa guru beliau dari Indonesia yang sempat beliau temui untuk menimba ilmunya seperti Syekh Nawawi al-Bantani RA, Syekh Mahfudz at-Turmusi RA, dan Syekh Ahmad al-Khatib Sambas RA. Selain itu, beliau juga masuk Madrasah Askariyah yang merupakan madrasah kemiliteran pada masa Syarif al-Husein.
Syekh Umar sempat berpindah ke Indonesia dan sekaligus menjadi pengajar dan penulis kitab-kitab pesantren di Indonesia. Salah satunya kitab yang dikarang selain Khulasoh Nurul Yaqin yaitu Mabadi al-Fiqhiyyah yang membahas tentang ilmu fiqih. Kitab-kitab lain yang dikarang oleh beliau antara lain Khulasoh Itmam al-Wafa fi Sirah al-Khulafa dan Kamus biografi ulama yang bertajuk Siyar wa Tarajim Ba'adh Ulamaina fi Al-Qarn ar-Rabi Asyar al-Hijri. Perjalanan dakwah beliau di Indonesia kurang lebih 10 tahun yaitu sekitar tahun 1345-1356 H. Pada tahun 1356 beliau kembali ke Makkah al-Mukaromah.
Syekh Umar Abdul Jabbar juga dikenal sebagai seorang profesor yang antusias. Dalam riwayatnya beliau sempat membuka perpustakaan untuk menjual buku-buku agama dan sastra. Perpustakaan yang didirikan oleh Syekh Umar juga menjual buku pelajaran dan buku modern.
Syekh Umar Abdul Jabbar juga memiliki kiprah dalam bidang sosial dan politik. Beliau pernah menjadi Menteri Pendidikan di Arab Saudi dan menyusun kurikulum ilmu-ilmu agama, bahasa Arab dan ilmu-ilmu sosial pada tingkat pendidikan umum. Kemudian beliau juga berperan dalam mendirikan sekolah perempuan pertama di Arab Saudi yang dikenal dengan Az-Zahra. Selain itu beliau juga memelopori gerakan pramuka di Arab Saudi.
Pada tahun 1391 H Syekh Umar Abdul Jabbar mengembuskan napas terakhirnya pada usia 65 tahun. Beliau dimakamkan di Jannatul Ma’la Makkah al-Mukaromah. Dunia islam kehilangan sosok intelektual pada awal abad ke-20 M. Semoga Allah merahmati beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H