Apabila berbicara mengenai literasi, tak akan jauh dari kata membaca dan menulis. Jendela ilmu berasal dari seberapa banyak kita membaca. Dengan membaca, wawasan pengetahuan akan semakin luas yang mampu membuka banyak sekali kesempatan.
Mengacu kepada data angka melek huruf Indonesia usia 15-59 tahun. Secara nasional angka melek huruf dari tahun 2015 -- 2022 memperlihatkan bahwa mayoritas orang Indonesia sudah melek huruf. Akan tetapi, terdapat jarak antara data nasional dengan provinsi Papua.
Pemerintah khususnya masih mempunyai banyak pekerjaan rumah dalam meningkatkan pendidikan di provinsi Papua. Hal ini berdampak kepada tingkat penyelesaian pendidikan, khususnya melihat data dari Provinsi Papua Barat.
Untuk itu dibutuhkan sebuah gebrakan yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi masyarakat juga mampu turut andil dalam meningkatkan literasi masyarakat.
Papua Future Project merupakan inisiatif yang lahir dari keprihatinan kaum muda terhadap buta huruf dan pendidikan di wilayah administratif Papua Barat. Proyek ini didirikan untuk mendukung pembelajaran bagi anak-anak di daerah tersebut yang belum menguasai pelajaran dasar. Di balik terbentuknya komunitas ini terdapat kepedulian yang mendalam terhadap anak-anak asli Papua, seperti Jordy, asal Manokwari.
Guru yang sebagian besar berasal dari Manokwari juga menghadapi kendala besar. Jarak yang jauh menuju Pulau Mansinam sering kali membatasi waktu belajar anak-anak, mereka hanya bisa belajar paling lama dua jam sehari. Meski cuaca buruk, anak-anak terpaksa bolos sekolah karena guru tidak bisa datang.
Dengan moto "Every Child Matters", Jordy dan timnya mulai memanfaatkan media sosial untuk mensosialisasikan programnya dan mengajak generasi muda lainnya untuk bergabung dalam Papua Future Project.
Setiap minggunya komunitas ini berkumpul di Pulau Mansinam untuk mengajak anak-anak belajar bersama. Mereka tidak hanya mengajarkan anak-anak membaca, menulis dan berhitung tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka tentang teknologi digital dan dampak perubahan iklim. Sistem pembelajaran dirancang menarik dan interaktif sehingga anak-anak menjadi lebih antusias dan bersemangat ketika mengikuti setiap materi yang diberikan.
Selama hampir tiga tahun berjalan, Papua Future Project semakin diterima dan mulai memberikan dampak positif pada warga di Pulau Mansinam. Kemampuan dan minat anak-anak dalam membaca, menulis, dan berhitung meningkat, bahkan mereka sudah mampu mengerjakan soal ujian dengan baik. Mereka juga antusias dalam berbagai kegiatan, seperti pengolahan sampah menjadi kerajinan untuk mainan atau hiasan rumah.