Jah
Menepilah bersamaku
Dari riuhnya pesta yang tak pernah usai ini
Mari kita berjalan dan berlari
Berhari, berbulan sampai bertahun
Hingga kita menemukan pondok sederhana di tengah ladang dengan sesisa kayu tebangan berserakan
Tempat di mana kelak kita menyemai benih-benih pikiran luhur
Dalam larik puisi
Jah
Mari menepi
Muara Bulian, 14 September 2024