Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Syihabbudin M.Pd

Founder: Ruang pendidikan

Dunia Menilaiku dari Sudut Pandang yang Berbeda

Diperbarui: 26 Agustus 2022   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumentasi pribadi

Kehidupan hari ini mulai terasa berbeda, kahidupan yang mulai mengartikan tanggung jawab lebih besar dari biasanya, amanah lebih besar dari biasanya, sampai aku kembali menyadari aku harus kembali kepada sifat manusia yang seutuhnya tanpa harus berjalan dengan duri yang menancap di dada.

Aku kembali melihat bumi di kegelapan, hal itu yang membuat ku harus kembali  bersyukur lebih dalam dari biasanya, lebih tulus dari biasanya sampai aku bisa kembali mengartikan langit yang tak kembali memunculkan bintang di setiap malam tiba.

Kehidupan memang harus terus berjalan walaupun aku menahan sebuah amarah yang tidak bisa di jelaskan kepada semua orang. Seketika aku memikirakan, akan kah jika aku emosi berlebih itu belum menandakan kedewasaan, saat dunia kembali melihat dari sudut pandang yang salah aku kadang berpikir untuk berhenti melakukanya lagi dan lagi, menyerah dari garis perjuangan yang sangta melelahkan. Bahkan beberapa saat aku terdiam dan mengerti aku salah dalam mengambil keputusan,bermasalah di setiap evaluasi, aku juga mengerti langit akan bersikap konyol dalam mengambil luka yang tak tertahan dalam semua cerita yang telah engkau ciptakan sebelum dini hari melangkah menjadi siang.

Aku tau cerita hidup akan sangat luar biasa, aku menyadari dunia kembali dalam cerita yang baru, cerita itu kadang harus aku yakini semuanya akan baik-baik saja, walau dunia melihat dari sudut pandang yang salah sampai kembali lagi hati ini akan terus menyakinkan bahwasanya aku harus mengerti bangkit untuk kesekian kalinya.

Aku mengerti kehidupanku sangat luar biasa aku akan bisa mengalahkan semua orang di manapun aku di tempatkan, berpikir cerdas, mengambil keputusan yang benar dan kembali dalam lamunan besar sampai saat ini aku lakukan demi sebuah cita yang luar biasa kedepanya.

Terima kasih diriku sendiri yang telah berjasa dalam menompang raga sampai saat ini, sampai detik ini walau dunia menilaiku tak sempurna. Namun itu memang harus saya lakukan, berproses, berdampak dan bermanfaat untuk orang lain dalam waktu yang panjang.

Tulisan: mochammad syihabbudin di rumah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline