Kita memang diberikan otak untuk bepikir, untuk memilih dan untuk bertindak namun pilihan itu membuatku lemah dalam bertahan, aku tidak tau kenapa itu terjadi, aku juga tidak tau kenapa langit kembali melihatkan bentuknya di hadapan manusia, sampai pada akhirnya aku kembali melihat bintang disiang hari.
Aku hidup di hari ini memang sangat berbeda, bagaikan air yang kadang harus aku filter lagi untuk menciptakan luka baru dalam menjalani hari-hariku.
Aku terdiam cukup lama, aku juga termenung dalam keramaian, namun aku kembali melihat, mengevaluasi apa yang harus aku selesaikan, apa yang harus aku kerjakan dan apa yang harus aku luang kandalam mencari keberuntungan yang sebenarnya Tuhan telah ciptkan dalam mengganti hari-hariku.
Semua orang mengerti, kalau diri ini sedang berproses, semua orang juga mengerti kalau diri ini masih muda namun kadang diri ini terlalu tinggi dalam ber ekpektasi dalam semuanya, sehingga aku memutuskan untuk memilih agar lebih fokus bermakna dan sempurna dalam segala hal apapun.
Pada akhirnya aku senang melihat dunia yang bising dengan senyuman manis tanpa suara.
Tulisan : mochammad syihabbudin
Di caffe bob
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H