Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Syihabbudin M.Pd

Founder: Ruang pendidikan

Malam yang Berbeda

Diperbarui: 3 Oktober 2021   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Jujur, aku kecewa melihatmu, melihat sunyi dan melihat gelap tak mau bercengkrama lagi, aku bingung siapa yang harus aku jadikan teman. Rasa trauma itu ada ketika aku mendapatkan tangan akhirnya di tinggalkan, Aku tidak tau harus bagaimana malam ini, kesendirian ini membuatku lelah, kesendirian ini membuatku tak berdaya dan kesendirian ini membuatku berantakan lebih dari apapun.

Tuhan ijinkan aku kembali berdoa, temukanlah jodohku, temukanlah genggamanku karena malam begitu dingin untuk di lalui seorang diri. Senja akan selalu mengantarkan keindahan yang lebih ketika di nikmati dua orang, bercengkrama menikmati matahari yang mulai muncul di pagi itu.

Aku hanya berhayal, besok atau lusa aku ingin bertemu dengan senja di temani senyuman itu walau hati ini tak mampu membendung kesepian di tengah kegelalapan yang menyisahkan rindu di tengah kegelalapan.

Aku terus berterima kasih kepada langit karenanya aku bisa melihat bintang meskipun tak seindah ketika menikmatnya dengan genggaman tangan sambil menceritakanya, berdua di kesunyian di malam itu.

Tulisan : Mochammad Syihabbudin

ruangpendidikan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline