Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Syihabbudin M.Pd

Founder: Ruang pendidikan

Sendiri Bukan Berarti Kesepian

Diperbarui: 24 Februari 2021   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bahkan di dalam sebuah kejadian di setiap momennya menyadarkanku akan sebuah hal yang tak akan pernah di pikirkan oleh banyak manusia di luar sana, aku pernah kala itu dengan begitu banyak teman yang selalu ada buat aku, aku juga pernah hidup dengan pasangan yang selalu mengingatkan di setiap waktu dan aku juga pernah hidup dengan begitu banyak manusia yang bisa untuk diajak berbicara, sampai akhirnya hari ini aku mulai menyadari teman, manusia dan semuanya harus berkualitas, harus menciptakan karya dan harus berinovasi sehingga dapat memotivasi di setiap harinya untuk lebih maju dalam menjalani passion yang pernah di niatkan di hari esok.

Malam ini adalah malam yang tak akan pernah diminati oleh banyak orang, dengan begitu banyaknya manusia di sekeliling ini membuatku harus terus berhadapan dengan laptop dan menulisnya, aku menyadari ini semua tak baik bagi sebagian manusia di luar sana, aku juga menyadari banyaknya orang akan mempengaruhi semuanya, dan aku juga menyadari obrolan ke banyak orang akan mengubah semuanya, tapi malam ini dengan banyaknya percakapan yang keluar dari mulut mereka tak ada rasa tertarik lagi, capain tentang ini aku anggap sebuah prestasi atau malah ke balikanya, yang jelas dengan banyaknya pengalaman dalam berteman hari ini aku malah kehilangan banyak manusia di sekeliling ini, otakku bagaikan membuat sebuah konsep yang mengharuskan aku harus berjuang , aku harus fokus dan aku harus mengalahkan semuanya yang tak ada hubunganya dengan motivasiku untuk maju, meskipun harus menyendiri di tempat yang ramai.

Ada seni, ada karya dan ada inovasi yang hari ini aku fokuskan untuk sebuah bukti bahwasanya aku tak sendiri malam ini, aku tak seburuk yang orang lain pikirkan dan aku tak se konyol yang mereka pikirkan, malam ini aku punya niatan untuk maju, malam ini aku punya niatan untuk terus menulis, karena niatku yang pernah aku buat di awal tak akan bisa dikejar dengan cara hura- hura tak jelas dengan begitu banyak teman yang membuatku tak fokus dengan impian,

Mungkin hari ini aku mengambil keputusan yang menurut sebagian manusia tak layak untuk ditiru, karena menjadi fokus dengan menghilangkan kebiasaan lama yang tak jelas akan membuat luka hati yang terus menyiksa di setiap waktunya. Bayangkan saja aku pernah sebahagia mereka dengan duduk di dengarkan teman dan selalu ada teman di setiap waktunya tapi hari ini aku mengambil sebuah konsep yang justru kembalikanya, hal itu memang sudah niatan dari awal sebelum semuanya melihat dengan hasil yang akan terjadi,

Karena diamku hari ini hanya terlihat di luar, hanya terlihat dimata, tetapi yang mengetahui diriku hari ini hanyalah diriku sendiri. Bahkan hari ini aku lebih bahagia dengan semuanya, aku lebih memilih untuk mengukir luka dengan menulis sampai akhirnya cerita itu akan aku ceritakan kepada manusia yang lebih banyak di luar sana dengan cara yang elegan. Karena sebuah diam itu bagaikan sungai yang dalam dengan air yang kelihatan diam tetapi arusnya sangat kencang ketika kita rasakan.

Tulisan : Mocahmmad Syihabbudin di caffe bob pada hari sabtu jam 20.28 tgl. 13.02.21




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline