Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pupuk Kompos Plus: Kolaborasi Mahasiswa KKM UIN Malang dan Kelompok Tani Desa Slamet

Diperbarui: 30 Desember 2023   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan pupuk kompos plus oleh kelompok tani Desa Slamet dan Kelompok KKM 126,127, dan 128 UIN Malang

Pelatihan pembuatan pupuk kompos plus merupakan kegiatan tahunan yang diadakan sekali setiap tahun di Desa Slamet. Pada tahun ini, acara pelatihan tersebut diselenggarakan pada tanggal 30 Desember 2023, jam 13.00, dengan melibatkan kelompok tani lokal dan mahasiswa KKM dari UIN Malang. Fokus utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesuburan tanah pertanian, dan pendorong inovasi yang digagas oleh Pak Agus Basuki, sebagai tokoh pencetus ide pupuk kompos plus

Pak Agus Basuki, sebagai narasumber utama, menjelaskan bahwa pupuk kompos plus yang dikembangkan tidak hanya bertujuan untuk menambahkan unsur hara dan mengatur pH tanah. Tapi pupuk ini juga berfungsi sebagai pestisida alami yang efektif melawan hama tanaman seperti wereng, ulat, dan sejenisnya. Hal ini tercapai berkat kandungan fungi dan mikroba yang terdapat dalam pupuk, yang berperan sebagai fungisida serta racun bagi hama tanaman.

Proses pembuatan pupuk ini melibatkan bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, lengkuas sebagai pensteril alami. Buah-buahan seperti pisang, buah naga, dan tetes tebu diproses dengan cara diblender dan dicampur dengan air. Campuran ini kemudian diberi starter POC yang telah dicampur dengan pupuk organik, KCL, Urea, dan ZA, serta ditambahkan air sekitar 10 liter.

Setelah proses pencampuran, campuran POC dibiarkan selama satu minggu untuk mengalami proses fermentasi. Setelah masa tersebut, POC siap diaplikasikan ke tanaman dengan cara dicampurkan 1 gelas POC dengan tambahan 100 liter air untuk 4 tangki semprotan.

Harapannya, pelatihan ini akan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesuburan tanah pertanian di Desa Slamet. Dengan keterlibatan mahasiswa KKN UIN Malang, diharapkan pula adanya penyebaran pengetahuan serta praktik penggunaan pupuk kompos plus secara luas di masyarakat lokal, memberikan kontribusi positif bagi pertanian di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline