Ada yang mengerikan di Gaza. Perang terjadi di banyak tempat. Tapi, perang juga asa aturannya. Dalam perang pun kemanusiaan harus ditegakkan.
Perang harus dihindari. Sejauh mungkin. Dan setidak mungkin sekali. Tak logika apa pun yang dapat mengesahkan sebuah peperangan. Peperangan adalah kejahatan kemanusiaan.
Jika lebih biadab dari perang, bagaimana mungkin negara negara yang sering mengaku dirinya paling demokratis diam, bahkan membela negara yang melakukan kebiadaban tersebut?
Rumah sakit jelas tidak boleh disentuh. Dalam perang paling bar bar sekali pun. Bahkan musuh yang ada di rumah sakit pun harus dilindungi. Bagaimana cerita Salahudin Al Ayubi begitu melegenda ketika Perang Salib terjadi. Begitulah kiranya adab dalam perang, jika perang sudah menjadi pilihan yang tak terhindarkan.
Bukan masalah agama. Setuju. Di Gaza yang tertinggal adalah masalah politik yang tak berprikemanusiaan. Politik yang tak lagi perlu ditolerir. Semua negara yang masih punya akal dan nurani harus memgutuknya.
Tak ada yang sulit untuk menuju kedamaian, jika kemanusiaan yang ada di depan sebagai penuntun jalan. Ketika ego yang muncul, maka kehancuran yang akan terjadi.
Akankah kita biarkan kebiadaban tak berprikemanusiaan terjadi di Gaza?
Mari kita suarakan perdamaian di negeri tempat para nabi diturunkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H