Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Menelusuri Jejak Buya Hamka

Diperbarui: 2 Mei 2023   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Buya Hamka ( Kompas.com )

Anakku minta nonton film Buya Hamka. Akhirnya, kita beramai-ramai menuju Sumarecon Bekasi untuk melihat jejak pahlawan yang juga ulama dan seniman ini.

Ada film horor yang digandrungi para remaja. Tapi remaja buah hatiku ini malah mengajak nonton Buya Hamka.

Sebagai seorang ayah, tentu te bersit rasa gembira yang tiada tara. Paling tidak, anakku tidak seperti anak seumuran nya yang lebih suka film horor dari film sejarah tentang tokoh yang begitu banyak menginspirasi.

Film besutan sutradara Fajar Bustomi dan skenario yang ditulis Alim Sudio dan Cassandra Massardi ini, dibuka dengan gambar Buya Hamka yang dipenjara di era demokrasi terpimpin nya Soekarno tahun 1964. Badan yang ringkih tapi semangatnya yang masih terlihat gigih.

Vino G Bastian mampu menghadirkan Buya Hamka dengan sangat apik. Perjalanan Buya Hamka dimulai dari Makasar. Di kota tersebut, Buya Hamka membesarkan Muhammadiyah.

Buya Hamka menolak poligami. Ini yang jarang terekspos. Karena, ahli agama justru sering lebih sering memanipulasi poligami dalam bungkus agama. Buya menolak ketika ada seorang bapak menawarkan anaknya untuk dijadikan istri kedua.

Kemudian perjuangan berpindah ke Medan. Buya sempat ragu untuk menerima tawaran sebagai pemimpin sebuah majalah Islam "Pedoman Masyarakat". Istrinya, yang diperankan juga dengan apik oleh Claudia Cynthia Bella mampu meyakinkan akan perjuangan melalui majalah.

Pada saat itulah, Belanda yang merasa terusik oleh keberadaan Pedoman Masyarakat menutup majalah tersebut. Bahkan ketika Jepang datang, majalah pun ditutup mati.

Keluarga Buya tinggal di Padang Panjang. Anak pertamanya meninggal di kota tersebut tanpa kehadiran sang ayah, Buya Hamka. 

Ketika Jepang mengirim Buya Hamka ke Singapura, muncul fitnah yang kejam. Akibatnya, Buya diberhentikan dari persyarikatan Muhammadiyah Sumatera Timur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline