Kita terkadang dan sering terkecoh untuk hanya bicara tentang ketua umum. Pada akhirnya, kekecewaan yang menyusul bertubi-tubi tanpa lekang oleh waktu.
Kita pernah berharap pada seorang Jenderal TNI untuk mampu membenahi PSSI. Kita juga pernah berharap pada seorang Jenderal Polisi untuk membenahi PSSI. Tapi, sampai hari ini kita masih terus menerus prihatin dengan kondisi PSSI.
Bukan ketua umum yang kuat, bukan ketua umum yang hebat, tentunya yang kita harapkan. Jika, ketua umum berdiri tegak tapi hanya sendirian. PSSI sebuah organisasi besar. Organisasi yang sudah cukup tua jika dilihat dari usia.
Jika kita perhatikan, rata rata mereka adalah orang tua. Orang yang sudah berpuluh tahun makan asam garam di organisasi sepakbola tersebut.
Mereka sudah mengenyam pengalaman yang panjang. Mereka adalah pelaku sejarah PSSI. Bahkan, dapat dikatakan bahwa mereka lah PSSI.
Sehingga, jika kebobrokan PSSI hanya ditimpakan kepada ketua umum, tentu merupakan sebuah kesalahan besar. Bahkan dapat dikatakan sebagai kesalahan fatal.
Jika Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum, maka langkah paling fundamental adalah mengocok ulang semua pengurus PSSI. Tak ada lagi wajah wajah lama yang pasti akan mengganggu jalan perubahan di PSSI yang kemungkinan besar akan dilakukan Erick.
Terlalu banyak anak anak muda yang begitu fanatik bola. Begitu banyak anak muda yang masih memiliki idealisme tinggi untuk negeri ini. Begitu banyak anak muda yang siap berjibaku untuk negeri yang dicintainya.
Mereka bukan petualang politik yang menjadikan PSSI hanya sebagai kendaraan untuk mencapai hasrat politik mereka sendiri. Mereka juga bukan penggarong pundi pundi organisasi.
Anak muda milenial inilah yang harus dimajukan oleh Erick. Anak anak muda penuh idealisme inilah yang diajak duduk bersama di Senayan. Di Gelora bukan di gedung kura kura, tentunya.