Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Perempuan Tanpa Kepala

Diperbarui: 10 Januari 2023   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Sebetulnya dia itu masih sepupuku. Anak dari adik bapakku. Namanya Dina. Bahasa Jawa yang artine hari. Katanya karena dia lahir tengah hari bolong. 

Selama ini tak ada masalah apa apa dengannya. Seperti anak anak yang lain. Bermain lari, gerobak sodor, atau mencari ikan di kali. 

Mulai agak aneh ketika mulai usia SMP. Aku sendiri memergokinya tak sengaja. Ketika suatu sore aku main ke rumahnya, ternyata dia sedang mencopot kepalanya. Lebih aneh lagi, karena dia punya kepala lebih dari satu. Dia ganti kepalanya dengan kepala yang lain. 

Kejadian itu tidak pernah aku ceritakan kepada siapa pun. Sampai suatu hari temanku datang ke rumah terburu buru. 

"Masa Dina mengganti kepalanya? " katanya gugup. 

Aku hanya tersenyum. 

"Kamu sudah tahu? "

Aku mengangguk. 

Setelah itu tak ada cerita lagi. Sampai aku lulus kuliah. Pulang kampung dan di kampung ada keributan karena sekarang Dina lebih senang mencopot kepalanya jika keluar rumah. 

Tak mau lagi mengganti kepalanya. Sekarang Dina benar-benar hidup tanpa kepala. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline