Bingung mau ke mana setelah menginap semalam di Bandung. Anakku menelepon temannya yang kuliah di UPI. Menanyakan tempat wisata yang rekomended.
"Sarae Hill, " jawab teman anakmu penuh keyakinan.
Dengan dituntun Map, akhirnya kami menuju tempat tersebut setelah batal foto di depan Gedung Sate. Melewati Dago kami menuju Sarae Hill.
Tapi memang Map hadir untuk mempersingkat waktu, menunjukkan jalan yang tidak macet, dari Dago kami diajak melewati turunan terjal yang bikin bini dan anak anak beristighfar semua.
Karena turunan maka berikutnya adalah tanjakan. Tak kurang terjal nya. Dengan mobil Sienta Matic hati lumayan gentar juga melihat tanjakan securam itu.
Spido meter hanya di angka 20 tak beranjak meski sudah digas pol. Masih untung kuat sampai ujung tanjakan. Bukan hanya satu, ternyata ada tiga tanjakan curam yang harus dilalui karena melewati jalur alternatif.
Alhamdulillah sampai juga.
Pertama, ada jembatan di atas ngarai. Lumayan bikin kambuh fobia ketinggian ku. Anakku laki malah jalan cepat karena ingin segera sampai ujung.
Di bawah banyak juga pemandangan yang bagus. Maka, terbayar juga segala rasa penasaran dan kegugupan di tanjakan curam.
Sare Hill memang ok.