Sudah dimungkinkan ada 3 koalisi partai partai politik menjelang pilpres 2024. Yang terakhir dideklarasikan adalah koalisi antara Gerindra dengan PKB.
Sementara Koalisi Indonesia Bersatu, sebuah koalisi antara 3 partai politik, sudah lebih dulu tercipta. Ketiga parpol tersebut adalah Golkar, PAN, dan PPP.
Sedangkan koalisi yang belum Terdeklarasi tapi sudah diwacanakan beberapa kali adalah antara Nasdem, Demokrat, dan PKS. Kepastian baru antara Demokrat dan PKS. Sedangkan Nasdem tampak masih menunggu apa yang akan terjadi.
PDIP sendiri belum jelas mau ke mana. walaupun bisa mencalonkan sendiri, tapi tak mungkin berhasil tanpa koalisi.
Dari tiga potensi koalisi, belum ada satu pun yang sudah menentukan capres-cawapres yang akan di ajukan. Padahal capres-cawapres itulah yang akan menjadi batu uji koalisi mereka sebagai koalisi beneran atau cuma bo'ong boongan.
Koalisi yang sudah hitam di atas putih, ibarat nya, akan terpecah ketika buntu dalam penentuan capres-cawapres. Dan kebuntuan lebih memungkinkan untuk penentuan capres-cawapres karena semua ketua umum partai ingin menjadi capres-cawapres hasil koalisi.
Jangankan koalisi tiga partai dengan tiga ketua umum yang akan buntu menentukan dua orang saja sebagai capres-cawapres. Jika pun ada dua partai berkoalisi, potensi rebutan capres-cawapres akan tetap ada.
Jika sekarang terkesan masih rukun, karena pertempuran kepentingan belum terjadi sama sekali. Kepentingan masih darar datar saja.
Akan tetapi, kebelumterpilihan capres-cawapres hasil koalisi dari semua koalisi menunjukkan bahwa pertempuran sedang terjadi, hanya saja masih di bawah karpet. Kalau waktunya sudah dekat, semuanya akan terbuka juga.
Jadi, ibarat kata, koalisi yang sekarang didengung-dengungkan sudah terjadi, itu sih hanya koalisi basa basi. Kalau tidak dibuat lebih baik maka akan basi beneran.