Ini sebetulnya cerita tentang Kamdi, tapi foto Kamdi lagi gak pake baju semua, jadi minjem foto tetangga. Gak boleh ada yang protes!
Waktu itu Kamdi baru pulang dari Madura. Naik pesawat dari Surabaya. Lagi lagi, perlu dinyatakan dengan jelas ya. Kamdi bukan orang Madura. Cuma Kamdi punya tetangga orang Madura. Baru aja dia bikinin hajatan, bukan buang hajat, di kampungnya. Kamdi di ajak. Karena bukan kampungnya sendiri maka Kamdi berijtihad bahwa hal demikian dapat diartikan juga dengan istilah luar negeri.
Sesampainya di bandara kotanya, Kamdi langsung mencari petugas karantina. Susah juga nyarinya. Karena semua orang yang diajak bicara selalu mendengar bahwa Kamdi sedang mencari Kak Ran Tina. Semua orang tentu menggeleng.
Untung ada ODGJ yang justru memiliki pendengaran normal dan langsung menunjuk tempat yang dimaksud oleh Kamdi. Sambil senyum ramah pula.
Kamdi langsung menuju kantor itu. Ternyata betul itu kantor petugas karantina.
"Mau melapor, Pak, " kata Kamdi.
"Ada apa? " tanya petugas sambil tetap meletakkan kaki di atas meja.
"Turunin kakinya, Pak. "
"Masa turunin kaki aja lapor? "
"Kaki bapak! "