Tadinya sempat bahagia ketika ada kabar bahwa pada tanggal 16 Desember 2021 saat rapat paripurna DPR akan disahkan RUU TPKS menjadi UU. Tapi, kita semua dibikin tepok jidat lagi. Ternyata tidak terjadi sama sekali.
Sempat bingung dengan sikap PKS yang menolak RUU tersebut dengan alasan yang tidak rasional sama sekali. Sempat juga gregeten terhadap sikap Golkar yang menunggu.
Akan tetapi sekarang terbukti, bahwa semua partai di DPR memang belum memiliki keberanian untuk mengesahkan RUU tersebut.
Padahal, beberapa kejadian terakhir sudah memperlihatkan darurat yang sangat tinggi. Bahkan kedaruratan tersebut cuma puncak gunung es.
Jika RUU disahkan maka ada kemungkinan gunung es itu akan terkuak hingga ke dasar dasarnya. Akan banyak muncul muka setan dan iblis yang sekarang dikenal sebagai wajah malaikat.
DPR belum memiliki nurani babar blaz. Kata orang kampungku untuk menggambarkan kematian nurani seseorang. Tidak memiliki sensitifitas terhadap kondisi masyarakat yang katanya diwakili.
Ya, hari ini kita harus didera kekecewaan lagi. Sikap DPR yang kemarin sudah cukup membahagiakan ternyata cuma topeng murahan belaka. Wajah aslinya adalah apa yang kita saksikan saat ini.
Kaum perempuan, utamanya, harus bersabar lagi. Penderitaan kalian ternyata membentur kedegilan wakil wakil rakyat. Jangan patah arang. Perjuangan harus tetap dilakukan.
Jadi inget seorang Nadim Makarim, sang menteri Dikbud ristekdikti. Keberanian seorang diri melawan predator predator seks yang dibela partai tertentu. Walaupun difitnah, tetap jalan maju menyelamatkan masa depan para pemudi negeri ini.