Muktamar NU akan maju atau akan mundur? Biarkan sajalah. Mau maju atau mundur toh sama saja. Tidak berdampak bagi warga NU yang ada di bawah.
NU semakin seksi? Iya. Jumlah jamaah NU memang banyak. Bahkan katanya paling banyak di seluruh dunia.
Seorang santri yang sudah puluhan tahun mondok di beberapa pesantren pulang ke kampungnya. Ia mulai mengaktifkan kegiatan solat berjemaah di musola kecil yang berada tak jauh dari rumahnya.
Walaupun pada awalnya cuma berdua, Lama-lama banyak juga yang ikut solat berjemaah. Sehingga musola kecil itu menjadi ramai.
Kemudian ada inisiatif membentuk majelis taklim. Sehingga bukan hanya pengajian bapak bapak, ibu ibu juga memiliki pengajian di musola kecil tersebut.
Giliran anak anak berikutnya. Ada madrasah di musola kecil itu. Semakin lama semakin banyak. Dan bukan hanya dari kampung situ saja, ada yang dari kampung agak jauh.
Karena itulah, maka didirikanlah pondokan untuk anak-anak dari kampung sebelah. Pondokan itu punn kemudian berkembang menjadi pesantren yang besar dan terkenal.
Dari pesantren itulah NU terbentuk. Sehingga NU mampu berdiri mandiri tanpa ketakutan pada apa pun. Termasuk intimidasi.
Kemandirian sebuah pesantren dari intervensi pihak mana pun termasuk dari pemerintah, membuat pesantren bisa tetap tangguh dalam gemuruh riuh perpolitikan negeri ini.