Paling pusing saat ini jelas PDIP. Belok kiri, ibu mati. Belok kanan, bapak mati. Padahal kalau lurus nubruk tembok. Berarti dirinya sendiri yang mati.
Ganjar tak mungkin dibendung lagi. Suaranya semakin solid jika elite PDI-P menekannya terus menerus. Sementara, bagaimana nasib Puan sendiri?
Puan sudah sulit dijual. Dijual melalui baliho tak laku. Dijual lagi nanem padi, malah jadi ketawan seluruh negeri. Terus bagaimana ini?
Golkar sendiri kadang lihai bermain politik. Partai paling tua di negeri ini jelas bagai belut yang dikasih oli pula. Licin setengah mati. Bahkan ketika ketua umumnya dicacimaki setelah reformasi, Golkar tetap tegak berdiri.
Golkar tak punya tokoh. Mungkin paling ditokohkan Airlangga. Sang Ketua Umum. Tapi, tak ada yang mau menaikkan leterpilihannya. Jangankan keterpilihan, kenal saja kagak.
Walaupun sudah menjadi menteri. Bahkan menteri koordinator bidang ekonomi. Tapi, kalah terkenal dari Sri Mulyani. Pusing juga tuh Golkar harus bikin baliho yang kayak apa lagi?
Jika benar Golkar mencuri peluang dari PDI-P, ini baru strategi. Golkar menggandeng para celeng yang sedang gelisah di tubuh banteng. Sehingga kekuatan akan sangat dahsyat untuk meladeni pasangan mana pun.
Dan hal demikian bukan hal yang mustahil di tengah nama menteri yang tak pernah bisa dijual. Justru para gubernur lebih bersinar. Selain Ganjar, ada Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Kita tunggu saja, apakah PDI-P siap kalah atau siap menang. Golkar akan segera mencuri di garis belakang.