Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Kereta Malam Jogya

Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay.com

"Pulang Mas. Harus, " kata Prapti, adikku. 

Biasanya aku pulang ke Jogya selalu dengan keluarga. Menggunakan mobil pribadi. Paling lama setengah tahun sekali. 

Waktu bapak masih ada. 

Sekarang tinggal ibu.  Adikku Prapti yang menemaninya. Kebetulan Prapti menjadi guru SMA di Jogya. 

Sepeninggal bapak, ibu sering sakit. Mungkin itulah yang dinamakan cinta sejati. Cinta sehidup semati. Tak bisa hidup sendiri ketika pasangan sudah pergi. Dan selama hidupnya, ibu memang tidak pernah mengenal laki-laki selain bapak. 

"Naik kereta saja, " usul istriku. 

"Atau pesawat, " tambah anakku. 

Karena uang yang ada tidak mungkin untuk naik pesawat, maka keputusan terbaik adalah naik kereta. Dan, karena siang masih harus bekerja, maka kereta malam menjadi pilihan terbaik. Agar bisa tidur. 

"Ke Jogya? " tanyaku pada perempuan yang sudah duduk duluan di dekat jendela. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline