Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Tidak Ada Pelawak yang Tidak Cerdas

Diperbarui: 5 Oktober 2021   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana

Membuat orang menangis itu mudah. Membuat orang ketakutan lebih mudah lagi. Akan tetapi, membuat orang tertawa itu sulit. Hanya orang cerdas yang bisa melakukannya. 

Cerita cerita mendayu dayu akan membuat orang sedih. Cukup banyak bahan untuk bikin cerita yang mendayu dayu. Apalagi kalau bicara soal cinta dan patah hati. Pasti akan banjir air mata. 

Bikin setan setanan aja. Walaupun sama sekali gak masuk akal juga tak apa. Toh setan boleh melakukan apa saja. Di luar akal sehat. Tetap saja Ditolerir. Tetap saja, semua itu bikin takut. 

Ada orang mencoba melawak dengan mencederai lawan mainnya. Bermaksud agar penonton tertawa. Tapi apa terjadi? Bukan gelak tawa. Sama sekali bukan. Protes netizen yang terjadi. Seruan boikot malah yang muncul. 

Karena mencederai orang lain bukan sesuatu yang lucu. Kenapa? Otak kita bekerja dengan baik. Akal sehat kita menolak sesuatu yang lucu untuk dianggap lucu. 

Lucu itu perlu otak. 

Kadang kita harus berbelok untuk maksud yang lain. Sehingga, orang dengan otak kurang cerdas tidak mampu melihatnya atau melogikanya sehingga kadang ada orang yang tertawanya belakang an. Karena telmi, alias telat mikir. 

Pelawak harus cerdas. Harus mampu bermain main dengan logika. Lawakan tanpa logika yang dimainkan jelas tidak mungkin. Dan logika jelas milik orang pinter. 

Ah, diskriminasi? 

Bukan maksud tulisan ini untuk mengkotak orang menjadi bodoh dan pinter berdasarkan lawakan. Maksud tulisan ini cuma ingin mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pelawak adalah pekerjaan yang sulit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline