Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Terima Kasih, Pak Luhut

Diperbarui: 22 September 2021   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luhut Binsar Panjaitan (Kompascom)

Suara sirine kematian sudah tak terdengar lagi. Suara toa masjid juga hanya terdengar saat waktu solat tiba. Tak ada tangis yang begitu nemilukan. 

Rumah sakit juga sudah tidak meluber sampai ke lorong-lorong, bahkan halaman dan tempat parkir lagi. Wisma atlet juga tidak lagi menyala semua lampu di setiap menaranya. 

Itulah semua kerja keras seorang jenderal lapangan bernama Luhut Binsar Panjaitan.  Komandan penanganan covid yang berani berdiri di depan untuk memegang kendali dan merapikan orkestrasi. 

Ya, semua orang bekerja. Ya, semua pihak berdarah darah. Semua orang bekerja siang malam. 

Akan tetapi, keberhasilan selalu bergantung pada pimpinan.  Kambing pun mampu melawan sekawan macan saat dipimpin seekor macan. Sedangkan macan akan lari ketakutan ketika dipimpin oleh seekor kambing. 

Keberhasilan selalu membuat cemburu. Sehingga ada yang mencoba melemahkan mu melalui tangan atasanmu. Tapi, kamu tetap bekerja tanpa peduli pada hal kerdil seperti itu. 

Hari hari ini, kami sudah bisa pergi, makan, dan berbelanja di mall. Sekarang, kami juga sudah bisa berwisata setelah sekian lama terpenjara. 

Hanya saja, sebagai makhluk Tuhan paling sering lupa, kini semua orang di negeri ini sudah lupa pada ancaman covid. Seolah olah sudah tak mungkin lagi muncul covid dengan intensitas seperti kemarin lagi. 

Di jalan, di tempat ibadah, di banyak tempat, orang sudah tidak jaga jarak lagi. Bahkan tanpa masker sama sekali. 

Entah apa yang akan terjadi di bulan bulan mendatang. Semoga kerjamu tak menjadi sia sia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline