Dulu, dulu banget Kamdi lebih sering keluar kantor. Tidak betah duduk manis di kantor. Apalagi setelah kenal Mimin. Janda kembang karena lakinya mati ketabrak padahal baru seminggu kawinan.
"Ke mana, Mdi? " tanya Toro pura-pura tidak tahu.
"Cari yang seger dulu. "
Itulah Kamdi dulu . Sebagai pegawai negeri dengan gaji minimalis, Kamdi memang layak untuk mencari objekan di luar kerjaan rutin.
Tapi kadang Kamdi suka kebablasan. Sudah rapi berangkat dari rumah, tapi tak sampai kantor. Malah belok entah ke mana.
Istri Kamdi kadang curiga juga. Tapi, suka pasrah. Daripada mikirin Kamdi lebih baik mikirin bintang film kayak Aliando. Sudah jelas gantengnya.
Kamdi memang sengaja jarang ke kantor biar ada yang nyariin. Kalau ada yang nyariin kan berarti mereka butuh. Kalau butuh pasti mau bayar lebih.
Lumayan cara gitu. Bisa buat ngopi dekat rumah Mimin.
"Sekarang ada PP baru, " kata Kamdi.
"Apa sih PP itu? Panas panasan? " tanya Juki.