Biniku emang feminis beneran. Kalau ada piring tergeletak di tempat cucian, dia langsung teriak, "Gak harus perempuan yang cuci piring, kan? "
Ah, bukan hanya itu. Masih banyak lagi yang digugat di dalam rumah. Sehingga kami pun berkesimpulan bahwa biniku suka malas dengan berlindung di belakang feminis.
Ketika dia mulai teriak tentang taliban, aku pikir ini juga persoalan feminis yang sudah benar-benar mengideologi. Perempuan yang sudah berpuluh tahun membersamai ku di tempat tidur.
Mungkin biniku gak tega ketika Malala ditembak. Padahal, Malala cuma pengin sekolah doang. Padahal Malala pengen pinter. Masa harus ditembak di kepala nya juga.
"Ayah, bagaimana ituh taliban?!!!! " tadi pagi masih mempersoalkan juga.
"Pagi pagi sudah ngomongin taliban? " tanyaku penasaran.
"Gimana gak ngomongin taliban? Gue nyaris nyungsep gara gara taliban! "
"Maksudnya? "
"Udah lama gue bilang, tuh taliban dipotong saja. Kalau lagi lewat suka nyerempet kaki! "