Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Menjadi Maling yang Baik

Diperbarui: 4 Agustus 2021   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana

Menjadi juara di aras global tentu sangat sulit. Bukan hanya kekuatan teknis di lapangan yang harus dikuasai. Strategi di luar lapangan juga sangat menentukan. 

Menjadi pencuri bukan cuma kenekadan belaka. Pencuri yang baik, pasti memiliki ilmu yang tinggi. Apalagi saat ini CCTV selalu ada di setiap jengkal bumi saja. 

Apa hubungan ilmu mencuri dengan Olimpiade? 

Strategi pencuri itulah yang harus ditiru. Jika kita tidak menggunakan ilmu pencuri, kita cuma bisa membawa pulang beberapa medali. Bahkan di Olimpiade Rio 2016, bangsa Indonesia tak pulang dengan satu emas pun di tangan. 

Seorang pencuri akan mencuri sesuatu yang penting. Artinya, dalam Olimpiade, kita tak perlu mengirim cabor yang tidak mungkin mendapatkan medali. 

Sekarang ini semuanya bisa diukur. Jadi, untuk apa buang buang biaya hanya untuk sebuah kesia siaan? 

Uang yang cuma sedikit lebih dipergunakan untuk cabang cabang olahraga yang secara hitungan bisa menang. Olimpiade toh bukan sesuatu yang di awang awang, yang datangnya entah kapan. Olimpiade pasti dilaksanakan sebagai even 4 tahunan. 

Seorang pencuri bekerja saat orang terlena. Sering terdengar bahwa banyak altet kita yang malas dan manja. Berlatih hanya sesuai jadwal saja. Ketika yang lain tidur, mereka juga tidur dengan lelapnya. 

Padahal, Olimpiade bukan persaingan antarwarga erte. Persaingan global internasional jelas membutuhkan latihan yang lebih dari sekadar jadwal. Ketika orang tidur, para atlet harusnya tetap terbangun untuk menambah porsi latihan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline