Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Suara Toa Masjid

Diperbarui: 4 Juli 2021   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompascom

Sebetulnya toa itu merek spiker. Akan tetapi, hampir semua orang akan menyebut pengeras suara atau pelantang suara itu sebagai toa. Sebuah gaya bahasa yang sering berkembang dalam kehidupan masyarakat. 

Di kampung ku, waktu aku kecil dulu, Toa di pasang setiap ada keluarga yang akan mengadakan hajatan. Berkat toa satu kampung menjadi ingat jika di tempatnya si anu sedang mantu atau sunatan. Berarti, jangan lupa kondangan. 

Karena kondangan, maka pulangnya ibu ibu akan pulang membawa berkat. Makanan yang berbeda dengan makanan yang dimakan harian di rumah. 

Anak-anak selalu akan tertawa lebar setiap kali melihat ibu mereka pulang dari kondangan. Berarti ada makanan yang berbeda. Walaupun tidak beda jauh, karena pesta di kampung cuma berkatnya ada ikan asin dan kalau kebetulan ada daging kambing jika si pemghajat orang kaya. 

Berkat itulah yang membuat kami, anak anak kampung selalu bergembira setiap ada toa dipasang dan terdengar hingga rumah kami. Semakin banyak toa terdengar, semakin berbunga bunga hati anak desa. 

Ketika kami mulai besar, ada beberapa anak kampung kami yang belajar di pesantren atau mondok. Anak-anak pondokan ini yang kemudian mulai memasang toa ketika masuk bulan puasa. 

Malam yang biasanya sepi, menjadi ramai ketika Ramadan ada suara tadarusan dari masjid. Ramadan berbeda dari hari hari biasa. Kami juga senang mendengar suara tadarus dari masjid kami. 

Anak-anak pondokan itu, mengaji mulai dari sehabis tarawih hingga sahur tiba. Jadi, selain untuk tadarus juga dipergunakan untuk membangunkan emak emak di kampung agar tidak lupa untuk menyiapkan sahur. 

Belum ada jam weker, apalagi alarm HP seperti ibu ibu saat ini. Sehingga, suara orang membangunkan dari toa masjid betul-betul menyelamatkan warga kampung dari kemungkinan tak sahur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline