Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Ngeri Juga, Covid Sudah Ada di Rumah Sebelah

Diperbarui: 3 Juli 2021   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Hari ini jelas seperti hari biasa. Matahari masih bersinar terang. Matahari juga masih terbit dari arah timur. 

Di depan rumah, kebun milik orang, juga masih bisa aku lihat hijaunya. Masih memberi kami oksigen yang berlimpah. Daun mangga yang sudah semakin menjulang kadang sedikit mempersulit jalan sinar matahari pagi, memang. 

Suara burung yang aku pelihara lebih dari satu tahun masih bersuara cerewet. Seolah ingin membanggakan pagi ini yang lebih cerah dari pagi kemarin yang lebih sering dikurung mendung. 

Hari ini agak beda ketika salah satu tetangga yang sama-sama bermukim di jalan buntu Mawar 5 membuat sebuah grup. Karena satu deret hanya ada 7 penghuni, maka grup itu hanya berisi enam anggota. 

Kok enam? 

Iya. Satu tetangga tidak dimasukkan ke dalam grup. Dia tepat di samping rumahku.  Alasan kenapa tidak dimasukkan karena keluarga tersebut sudah positif covid. 

Terpikir juga jika keluargaku yang positif covid, mungkinkah akan diperlakukan sama? Alangkah menyedihkan jika penderita covid didiskriminasi seperti itu. 

Ketika kutanya pada si pembuat grup, alasannya cukup masuk akal. Agar diskusi kita tidak terbaca oleh tetanggaku yang positif covid itu. 

Kita sebagai warga Jalan yang sama harus saling bantu. Di grup ini kita jadwal siapa yang bisa membantu keluarga yang positif covid itu memenuhi kebutuhan hariannya. 

Akhirnya, alasan itu dapat diterima seluruh warga. Kami menjadwalkan pemberian bantuan. Sebagai tetangga, beginilah kemanfaatan eksistensi tetangga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline