Catur itu bukan olahraga. Masa olahraga tapi duduk terus. Kapan raganya diolah saat main catur?
Catur itu permainan setan. Bikin orang males. Kalau sudah main catur pasti akan lupa segalanya. Sama bini dan anak pun tak ingat lagi. Haram, hukumnya.
Orang yang main catur itu para pengangguran. Waktu dibuang percuma begitu saja. Lebih baik pergunakan untuk sesuatu yang bermanfaat.
Mau jadi apa main catut tiap hari? Mau makan kuda? Mau makan pion?
Itulah catur dalam imajinasi saya. Karena selama ini para pemain catur tidak bergerak sama sekali. Lebih parah lagi, para pemain catur di kampungku itu rata rata pengangguran berat. Bukan hanya itu, mereka adalah ahli hisap rokok paling doyan. Juga peminum kopi paling setia.
Maka, setiap ibu, hampir semuanya, selalu melarang anak anaknya mendekati permainan catur. Karena dianggap mudhorotnya lebih banyak tinimbang manfaatnya.
Kang Dadang yang tiba-tiba mengagetkan. Entah datang dari mana dia, tahu tahu diberitakan sudah diblokir sama situs catur internasional. Gara garanya Kang Dadang dianggap curang ketika bermain catur secara online melawan jago catur internasional.
Orang-orang yang tadinya gak peduli catur, karena semangat nasionalisme yang tinggi pun turun beramai-ramai membela Kang Dadang. Demikian juga ketika Kang Dadang dikomentari negatif oleh Master Catur Perempuan Irene.
Ketika berlangsung pertandingan antara Kang Dadang dan Neng Irene, muncul komentator catur Susanto dan Chelsie. Pertandingan catur tanpa ada komentator memang akan sangat membosankan.
Bukan Susanto yang mencuri perhatian netizen yang penasaran dengan Dewa Kipas, tapi perempuan cantik yang duduk di sebelah nya. Siapa lagi kalau bukan Chelsie Monica?