Laki-laki itu masih bimbang antara iya dengan tidak untuk sebuah kenangan
Ingin memberikan kesempatan kedua, tapi hitungan selalu saja bertambah pada kian waktu
Ingin membuang kenangan itu, tapi adakah laki-laki yang bisa berpisah dengan kenangannya sendiri?
Dan laki-laki itu akhirnya berpikir untuk memberinya kesempatan meski rentan
Aku ingin menjadi sesuatu yang baru, katamu sambil membenahi bh yang sedikit turun talinya di bahu
Dan waktu terus berpikir tentang cara terbaik mengabaikan setiap kata kata dari mulutmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H