Aku tak mungkin meneruskan semua ini. Harus segera diakhiri. Secepatnya. Sesegera mungkin. Sebelum segala terlambat.
"Ada apa? "
"Bisa ke rumah? "
Aku berpikir kembali. Sebaiknya, aku ke rumahnya memang. Mungkin ini waktu yang paling tepat.
"Bisa, Mas? "
"Mungkin nanti sore. Saya selesaikan dulu tugas dari kepala sekolah. "
Perjalanan ke rumah Savana seakan menjadi begitu jauh. Perasaan lama sekali perjalanan ini. Padahal, biasanya cuma sekelebatan juga sudah sampai.
Savana sendiri. Sedang menghadap televisi. Tapi saya yakin dia tidak sedang melihat televisi. Acara olahraga tak pernah sedikit pun membuat Savana ingin menonton.
"Ada apa? "
"Aku ingin hubungan kita diresmikan saja. "