Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Janda Kembang Kemukus

Diperbarui: 27 Desember 2020   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari Liputan6.com

Sudah ditunggu, Mas. 

Laki-laki tua itu menyambutku dengan muka yang penuh kecemasan. Aku agak telat beberapa menit, memang. Tapi, apalah artinya cuma beberapa menit. 

Cepat sedikit, Mas. 

Laki-laki tua itu kembali memperlihatkan kecemasan yang begitu akut ketika aku agak lama mencopot tali sepatu. 

Setiap Jumat Kliwon, aku memang harus datang ke rumah ini. Rumah mewah milik seorang janda. Kegiatan ini sudah hampir setahun aku lakoni. 

Hutangmu menumpuk, Kin. 

Seorang teman mengingatkan.  Aku memang baru belajar bisnis, ketika tiba-tiba korona datang menghajar bisnisku ini. Hingga luluh lantak. Pesanan yang tadinya mengalir bagai bah, mendadak ditunda bahkan dibatalkan.  Barang di gudang menumpuk dan banyak juga yang membusuk. 

Giliran berikutnya adalah ketika tagihan mulai datang. Pada awalnya, masih bisa diselamatkan dengan janji. Tapi, akhirnya mereka main preman. Beberapa kali runahku didatangi preman dengan muka sangar. 

Anak dan istri akhirnya harus diungsikan. Aku hadapi segalanya sendiri. 

Hingga kemudian sahabatku Umar datang. Dia sekarang mendalami ilmu tak kasat mata. Dialah yang kemudian menuntunku ke rumah ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline