Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Di Puber Kedua, Aku Semakin Mencintaimu

Diperbarui: 20 Desember 2020   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pri

Ketika aku melihat perempuan yang menarik, aku langsung pulang, aku peluk istriku. Tetap saja, di dunia ini tak ada yang dapat menyaingi cintanya. Aku yakin, seyakin yakinnya. 

Aku dulu pernah berkali kali jatuh cinta. Dan ketika terakhir jatuh, aku tak mau dan tak ingin untuk jatuh lagi. Karena jatuh itu sakit. Lebih sakit dari apa pun. 

Pesan Rosulullah selalu terngiang-ngiang di telinga ku jika aku melihat perempuan menarik, baik yang cantik, setengah cantik, atau tak cantik.  "Jangan sekali kali kau dekati zina". Bukan hanya zina tubuh, tapi juga zina mata. Kadang aku sendiri yang meneruskan, " Cukup istrimu di rumah dengan kesetiaan nya yang melimpah. "

Tabiat laki-laki memang cenderung untuk selingkuh. Hanya laki-laki hebat yang dapat menahan diri untuk tidak selingkuh. Salah satunya adalah aku. Iya... Aku. 

Bukan sebuah kesombongan tapi sebuah kebanggaan.  Karena kesetiaan ku juga sebuah ibadah. 

Kalau lelaki cenderung selingkuh, maka alasan yang paling rasional adalah karena dorongan puber kedua, atau bahkan ketiga.  Padahal, puber kedua hanyalah alibi tanpa dasar. Sudah ada bibit itu di dasar hati. Yang terus dipupuk nya hingga berbunga dan berbuah. 

Ada laki-laki tua genit. Bukan. Itu bukan puber kedua. Memang aslinya genit saja. Laki-laki seperti itu akan puber setiap pagi.  Karena ada yang salah di otaknya. 

Benar. Istri memang bisa mencegah laki-laki untuk menumpuk kemaksiatan.  Ketika ada gejolak, maka pulanglah. Temui istrimu. Ajak ke surga bersama. 

Kalau setiap hari makan sayur asem, sekali sekali makan garam asem lah. Itu bisikan setan. Yang kadang, tahu tahu sudah bersemayam di hati laki-laki setengah tua yang merasa sedang terkena badai pubertas. Kemudian, dia pun mencoba melangkah ke sana. Hingga akhirnya lupa jalan pulang. Dia tersesat di belantara dosa. 

Kalau memang ada puber kedua, mari kita nikmati bersama istri tercinta. Kita kenang masa masa indah dulu. Kenangan yang mungkin taka akan pernah terlupakan hingga ke surga nantinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline