Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Ketika Demokrasi AS Ditelikung Trump

Diperbarui: 7 November 2020   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Trump memang luar biasa. Demokrasi negara adidaya yang selama ini menjadi kiblat dunia dalam membayangkan demokrasi yang sedang dibangunnya ternyata bertekuk lutut di bawah gebrakan seorang Trump. 

Kemenangannya saat bertarung melawan Hilary dengan strategi yang menyedihkan ternyata berhasil menyingkirkan calon dari Demokrat walaupun suara pemilih lebih banyak.  Dan kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa demokrasi telah pingsan. 

Kini, Trump sedang bertarung kembali melawan Biden. Keanehan keanehan tindakan Trump justru membuat rakyat AS banyak menyalurkan suaranya untuk Trump. Kekalahan telak yang selama ini disajikan oleh lembaga lembaga survei justru hampir semuanya melenceng. Trump masih digdaya. 

Kekalahan Trump sudah di depan mata. Jika Biden mampu memenangi satu lagi saja negara bagian, dia sudah mampu membungkam Trump. Tetapi tuduhan tuduhan kecurangan yang terus menerus membuat dunia, bukan hanya orang Amerika mempertanyakan bagaimana demokrasi di negeri yang mengaku sebagai embahnya demokrasi akan memiliki masa depan. 

Tuduhan bahwa telah terjadi kecurangan, dan tuduhan lainnya memang harusnya diperhatikan betul.  Apalagi semua tuduhan itu tak memiliki dasar atau bukti jelas. Tuduhan tuduhan Trump hampir semuanya merupakan bualan belaka. 

Kenapa demokrasi negara asal mula demokrasi ternyata bisa ditundukkan oleh petualang seperti Trump? 

Harusnya demokrasi AS harus mampu mencari jalan menghentikan tuduhan tuduhan yang diarahkan kepadanya. Harus ada aturan jelas bagaimana menjatuhkan hukuman terhadap tuduhan tanpa dasar. 

Jika demokrasi di Amerika tak mampu menghentikan gara-gara yang dibikin Trump, maka bukan sebuah kemustahilan jika demokrasi di negara negara baru juga akan membusuk pula. Para petualang petualang politik akan meniru Trump bagaimana cara memanipulasi demokrasi untuk kepentingan politik sendiri atau kelompok nya. 

Kalau sudah demikian, maka negara negara di dunia pun akan mengubur demokrasi dalam kamus politik mereka. Dan, kita semua tentunya tak menginginkan hal demikian terjadi. Karena demokrasi saat ini masih menjadi sistem terbaik walaupun masih banyak kekurangan nya. 

Keterbelahan Amerika bersama Trump memang menjadi keprihatinan banyak pihak. Akankah penyakit akut politik tersebut juga akan diekspor ke seluruh dunia? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline