Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Kesabaran Jokowi Saat Memindahkan Pasar Klitikan

Diperbarui: 13 Oktober 2020   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompascom

Ada yang berubah dari Jokowi. Sekarang terlihat tampak kurang sabar lagi. Sekarang tampak terburu buru. Padahal, saya yakin jika Jokowi sangat paham tentang demokrasi yang sangat perlu kesabaran. Kesabaran mendengarkan suara rakyat. 

Contoh pertama, tentang UU KPK. Sangat mengecewakan karena terlalu terburu buru disahkan. Padahal, suara suara masih belum bisa memahami urgensi perubahan kecuali arah yang menuju kehancuran. 

Contoh kedua, tentang UU MK. Ini juga tampak buru burunya. Seakan tak sempat lagi mendengarkan suara rakyat yang dipimpinnya. 

Contoh ketiga, tentang UU Cipta Kerja. Sebuah kerja yang sangat sembrono. Bahkan hari ini Kompas memuat berita simpang siur nya naskah yang benar dan dapat dipercaya. Ada banyak variasi naskah yang bahkan secara substantif berbeda, padahal UU tersebut sudah disahkan. 

Saya, dan mungkin banyak juga yang lain yang kemudian bernostalgia dengan masa lalu. Ketika Pak Jokowi masih memimpin sebuah kota kecil di Jawa Tengah sana. 

Cerita tentang pemindahan para pedagang dari kawasan Monumen Banjarsari menuju pasar Klitikan Notoharjo. Bahkan cerita ini menginspirasi banyak orang tentang kesabaran seorang birokrat dalam bekerja berhadapan dengan rakyat kecil yang dipimpinnya. 

Pemindahan dari tempat kumuh ke tempat baru itu memang agak jauh. Hampir semua pedagang menentang rencana pemindahan itu. Bahkan ada yang sampai membawa bambu runcing segala. 

Apakah Jokowi menggusur mereka, para pedagang itu, dengan menggunakan kekuatan satpol PP? Ternyata tidak! Jokowi memindahkan para pedagang itu dengan hati dan kemanusiaan. 

Berapa waktu yang dibutuhkan Jokowi untuk memindahkan pedagang? 

Bukan waktu yang pendek. Bukan sehari dua hari. Bukan seminggu dua minggu. Proses pemindahan pedagang perlu waktu 7 bulan. Sekali lagi, tujuh bulan. Waktu yang amat sangat panjang bagi pejabat yang grusa grusu tanpa mempedulikan hati. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline