Suara doang melengking nyaring, tanpa modal apa apa, hanya seperti teriakan keledai yang memekakan telinga. Bahkan menjadi contoh dalam kitab suci sebagai tipe suara yang harus dihindari.
Modal adalah segala nya. Tanpa modal uang, atau modal semangat, atau modal kreativitas, kehendak untuk menjadi enterpreneur hebat tak akan pernah terwujud. Tanpa modal suara merdu, cita cita menjadi vokalis grup band hanya sebuah ilusi. Tanpa modal tampang keren, hasrat menjadi pemeran utama kadang cumi alias cuma mimpi. Apalagi kalau akting pun cuma standar.
Demikian juga dengan dunia politik. Orang besar tentu kerja besar. Seorang Soekarno memiliki modal perjuangan yang tak mungkin ada yang menandinginya. Bahkan penjara dan pembuangan bukan sesuatu yang aneh dalam perjalanan perjuangan seorang Bung Karno.
Jadi, jangan bertanya kenapa Soekarno bisa menjadi presiden pertama negeri ini. Karena modal politik yang ditanam sudah sangat besar untuk negeri ini.
Bagaimana seorang Muhammad Hatta menjadi wakil presiden pertama negeri ini? Karena Bung Hatta juga pengorbanan nya sangat sangat sangat besar untuk negeri ini.
Orang orang besar di mana pun besar karena perjuangan dan pengorbanan nya. Perjuangan dan pengorbanan itulah yang menjadi modal kepercayaan yang tak mungkin diraih dalam hitungan detik.
Soeharto juga begitu. Habibi juga kita tahu semua kiprahnya untuk negeri ini. Gus Dur. Megawati. Juga Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka orang yang memiliki reputasi baik. Reputasi yang dapat dijadikan modal kepercayaan publik untuk dipimpinnya.
Amin Rais memiliki reputasi sangat terpuji di saat saat Reformasi. Beliau berani maju di depan sebagai tameng anak anak mahasiswa yang berduyun-duyun di belakangnya.
Amin Rais menunjukkan kepemimpinan yang gemilang. Karena berhasil mengantarkan Reformasi dengan baik. Tak terjadi perpecahan di negeri ini.