Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Israel, UEA, dan Mimpi Gus Dur

Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompascom

Beruntunglah NU punya Gus Dur. Sehingga pemikiran di NU berkembang sangat pesat dan terbuka. Terutama, di pundak generasi mudanya. 

Gagasan Gus Dur memang sering terlalu maju. Sehingga salah paham terhadap pendapat Gus Dur bukan sesuatu yang bisa dihindarkan. Kyai Ketoprak karena mau saja menjadi ketua DKJ, terus menggulirkan pemikiran yang benar-benar sangat berkemajuan (maaf, meminjamkan istilah punya saudara, Muhammadiyah). 

Dalam bernegara tak kalah progresifnya.  Supremasi Sipil benar-benar dilakukan di tengah kekuasaan para jenderal masih begitu besar. Sebuah keberanian tanpa tanding. Apalagi jika kita melihat saat ini. 

Orang Papua juga merasakan humanitas Gus Dur dalam berpolitik dan bernegara. Gus Dur memang menujukan sikap politik nya untuk mengunggulkan kemanusiaan. Politik harus untuk kemanusiaan.  Jangan ada manusia korban politik.  Papua menganggap hanya pada masa pemerintahan Gus Dur dimanusiawikan. 

Perjuangan Gus Dur yang belum tercapai hingga kini ada membuka hubungan diplomatik dengan Israel.  Pergaulan Gus Dur yang mendunia dengan tanpa melihat latar belakang, sebetulnya sangat mungkin sekali membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 

Jika Indonesia bercita-cita ingin ikut mengadakan perdamaian dunia, tak mungkin Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut.  Sebuah mimpi di siang hari bolong jika membela saudara saudara kita di Palestina tapi sikap politik masih kerdil. 

Keuntungan ekonomi juga dapat lebih banyak didapatkan.  Selama ini hubungan dengan Israel melalui orang ketiga, sehingga keuntungan didapatkan oleh orang ketiga. 

Politik luar negeri harus dilakukan dan dikaji dengan baik. Bukan hanya didasari keyakinan dungu dalam beragama. Apalagi keyakinan dungu tersebut cuma merupakan kepentingan kelompok tertentu belaka. Akhirnya, Palestina dan Israel cuma komoditi untuk satu demo ke demo yang lainnya. 

Rasionalitas orang Arab lebih bisa difahami. Baru saja ditandatangani hubungan diplomatik secara resmi antara Uni Emirat Arab dengan Israel.  Apakah orang Uni Emirat Arab tidak beragama? Justru pembukaan hubungan diplomatik tersebut menyelamatkan Tepi Barat dari penyerobotan Yahudi. 

Visi 2030 menjadi dasar UEA menjalin hubungan tersebut. UEA mencoba mencari jalan dari kebergantungan terhadap minyak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline