Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Setelah Emil Salim Turun Gunung, Masihkah Dibiarkan?

Diperbarui: 10 Agustus 2020   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompascom

Emil Salim pun turun Gunung.  Dengan kosa kata meminta, beliau pun dengan kerendahhatiannya meminta.  Dan, karena hanya tinggal ada di tangan Jokowi, Emil Salim meminta kepada Bapak Presiden.  Apakah Bapak Presiden Jokowi akan membiarkannya juga. 

Kerja kabinet harus menjadi kerja bersama.  Ketika menteri keuangan Sri Mulyani mati matian berupaya agar ekonomi Negeri ini tetap bisa bernafas, maka menteri yang lain juga bekerja sama kerasnya untuk menyelamatkan ekonomi negeri ini di tengah terpaan badai yang maha dasyat ini. 

Termasuk KKP. 

Bukan bermaksud mengulang ulang persoalan.  Tapi, persoalan memang harus diselesaikan, bukan disimpan di bawah karpet sambil merasa diri tak ada masalah.  Bom waktu akan membuat persoalan menjadi tak terkendali. 

Ekspor benih lobster itu.  NU sudah dengan terang terangan menyuarakan suara moralnya. NU jelas bukan partai politik. Suaranya bukan suara politik. Suara NU adalah suara moral. Ketika moral negeri ini diabaikan, NU akan maju ke depan. 

Muhammadiyah juga menolak. Muhammadiyah bukan partai politik. Muhammadiyah menyuarakan nurani bangsa ini.  Ketika nurani terinjak Muhammadiyah akan bangun untuk membenarkan sakit nurani tersebut. 

Dan Edy tetap bergeming. Sama sekali tak mempedulikan hal tersebut.  Tak menghiraukan suara moral dan suara yang begitu jelas terdengar di gendang telinga orang orang normal. 

Jika Edy tak peduli suara Susi, okelah. Anggap saja Susi belum bisa move on dari kursi yang pernah didukuki. Seperti suara sumbang dari Senayan yang bilang begitu. Tapi Edy tak bisa tak peduli terhadap moralitas dan nurani yang disuarakan NU dan Muhammadiyah. 

Emil Salim mungkin tak dikenal oleh generasi milenial. Tapi, bagi generasi saya, Emil Salim adalah punggawa lingkungan hidup.  Beliau lah yang bertahun-tahun bersemayam di kementerian lingkungan hidup semasa Orde Baru. Beliau lah menteri bersih dengan moralitas yang terjaga. Hingga kini. 

Setelah tak menjadi menteri, jarang beliau bersuara.  Sehingga kita dapat melihat bahwa ketika beliau bersuara, berarti kondisi sudah parah. Kondisi sudah memaksa beliau untuk turun gunung. Moral dan nuraninya terusik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline