Berpikir kreatif tentu berbeda dengan berpikir produktif. Berpikir kreatif harus memiliki ketenangan dan kadang-kadang malah harus berhenti berpikir. Sedangkan berpikir produktif memang intensitasnya tinggi.
Anak murid saya ada yang tipe berpikir kreatif dan ada yang berpikir produktif. Anak yang berpikir kreatif biasanya dalam bertingkah agak cuek, nggampangin, dan cenderung tak serius alias bermalas-malasan.
Sedangkan anak murid saya yang bertipe pemikir produktif, ia cenderung serius jika menghadapi masalah. Tak bisa santai jika persoalan belum bisa terselesaikan. Cenderung diam.
Apakah salah memiliki salah satu cara berpikir film atas?
Tidak lah. Itu sih hanya gaya saja. Tapi memang berdasarkan karakter juga. Katanya, untuk persoalan persoalan tertentu, sangat diperlukan gaya berpikir kreatif. Dan persoalan lain memerlukan berpikir produktif.
Kenapa kita sering menemukan jalan persoalan ketika kita sedang solat? Bahkan kunci motor yang sudah dua jam dicariin muter-muter gak ketemu, pas solat malah keinget tuh kunci motor ada di mana?
Karena ketika kita dalam kondisi tenang, tidak memikirkan apa apa, otak kita tetap bekerja. Berpikir kreatif memangetak bisa dipaksakan. Dia kadang harus diberi jeda, bahkan di buang dari pikiran kita.
Bahkan ketika kita berada di antara tidur dan belum tidur pun kadang menemukan jalan keluar persoalan yang sebetulnya sudah berhari hari dipikirkan secara serius tapi belum juga ditemukan solusinya.
Berpikir kreatif memang ketemu saat kita dalam kondisi santai. Atau, lebih ekstrem nya ketika kita bermalas-malasan. Mengendurkan segala hal dari otak kita.